Page 196 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 196

Ketenagakerjaan (WLK) setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara tertulis
              pada saat mendirikan, menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan, atau membubarkan
              perusahaan.



              LEWAT PLATFORM SISNAKER, KEMENAKER MINTA PERUSAHAAN LAPOR WLKP
              SECARA ONLINE

              Direktur  Jenderal  (Dirjen)  Pembinaan  Pengawasan  Ketenagakerjaan  dan  Keselamatan  dan
              Kesehatan  Kerja  (Binwasnaker  dan  K3)  Haiyani  Rumondang  mengatakan,  saat  ini  pihaknya
              tengah memasifkan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) online.

              Hal tersebut dilakukan lantaran jumlah perusahaan yang menyampaikan WLKP online melalui
              platform Sisnaker milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) belum sesuai harapan.
              Padahal, kata Haiyani, berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib
              Lapor Ketenagakerjaan (WLK) setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan secara
              tertulis  pada  saat  mendirikan,  menghentikan,  menjalankan  kembali,  memindahkan,  atau
              membubarkan perusahaan.

              "Perusahaan wajib melaporkan setiap tahun secara tertulis, mengenai ketenagakerjaan kepada
              menteri atau pejabat yang telah ditunjuk," tegasnya, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemenaker
              di Jakarta, Jumat (16/7/2021).
              Haiyani menjelaskan, sebelum WLKP diterima dan disahkan, ada syarat-syarat terkait program
              kesejahteraan karyawan di perusahaan yang harus dilengkapi oleh perusahaan.

              Dengan demikian, jika melakukan WLKP secara teratur, perusahaan dapat memastikan apakah
              program kesejahteraan karyawan sudah tercapai.

              "Misalnya apakah perusahaan sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan,
              dan Jaminan Sosial Dalam Hubungan Kerja di Luar Jam Kerja (JSHK)," papar Haiyani.

              Ia  mengatakan,  dalam  UU  Nomor  7  Tahun  1981  Pasal  10  Ayat  1  telah  disebutkan  bahwa
              perusahaan  yang  belum  atau  lalai  mendaftar  WLKP  secara  online,  akan  dikenakan  sanksi
              kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000.
              "Maka  dari  itu,  perusahaan  wajib  melaksanakan  WLK  dengan  teratur,  paling  lambat  30  hari
              sebelum  memindahkan,  menghentikan,  atau  membubarkan  perusahaan,"  tutur  Dirjen
              Binwasnaker dan K3 itu.

              Adapun  bagi  perusahaan  yang  menggunakan  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA)  wajib  menyerahkan
              dokumen WLK. Dokumen ini harus didapatkan Kemenaker untuk dapat mengajukan permohonan
              penggunaan TKA.

              "Tanpa  adanya  dokumen  WLK,  maka  dapat  dipastikan  perusahaan  tidak  dapat  mengajukan
              permohonan izin TKA," tegas Haiyani.


              Sementara itu, untuk menambah jumlah perusahaan yang tertib melakukan WLKP secara online,
              Kemenaker  melalui  Direktorat  Jenderal  (Ditjen)  Binwasnaker  dan  K3  akan  menyebarkan
              informasi melalui video digital dan advertorial.

              Video digital dan advertorial tersebut akan ditampilkan di sejumlah media online yang dipilih
              Kemenaker, serta di berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.




                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201