Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 APRIL 2021
P. 28
Dia menilai, rendahnya tingkat kepesertaan diantaranya adalah karena proses pendaftaran yang
tidak mudah. Edukasi juga menjadi masalah tersendiri terkait kepesertaan. Maka untuk
menjawab tantangan terkait kepesertaan, pihaknya perlu melakukan penyederhanaan proses
pendaftaran dan bayar iuran peserta, sekaligus melakukan edukasi serta sosialisasi.
Prioritas kedua, yakni memperbaiki aplikasi mobile. Hal itu masih erat hubungannya dengan
memperbaiki aspek pelayanan, termasuk meningkatkan jumlah peserta. BP Jamsostek memang
sudah memiliki aplikasi mobile, tapi belum ramah dan mudah untuk digunakan. Potensi besar
kanal digital pun disebut menjadi wadah untuk para PBPU atau nonformal untuk tertarik sebagai
peserta BP Jamsostek.
"Karena (pekerja nonformal) tidak ada pemberi kerjanya, butuh kesadaran yang tinggi untuk
mau mendaftar. Sayangnya proses mendaftar tadi juga belum mudah karena butuh banyak
berkas. Nantinya proses pendaftaran dilakukan dengan biometrik wajah. Ini menjawab
identifikasi permasalah terkait perbaikan layanan," terang dia.
Sementara prioritas ketiga sekaligus keempat adalah memperbaiki infrastruktur, termasuk SDM,
data, dan sistem informasi Pihaknya menyadari untuk memperbaiki layanan dibutuhkan
kapasitas TI yang lebih baik. Apalagi potensi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan G KP) yang
akan terjadi kedepan sekitar 16 juta peserta.
Di sisi lain, kemampuan untuk bisa melayani klaim diperkirakan hingga 2,5 juta peserta. Artinya
kapasitas BP Jamsostek bukan lagi untuk menambah cabang, tapi melalui digitalisasi agar efisien.
Terakhir, prioritas kelima adalah integrasi data. Hal itu bakal direalisasikan bersama BPJS
Kesehatan yang disebut memiliki data 220 juta penduduk Indonesia. "Kalau kami bisa
integrasikan, tentu ini menjadi potensi kami melakukan penetrasi peserta yang belum punya BP
Jamsostek tapi sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Termasuk bisa membuat data jadi lebih
akurat," ucap Anggoro.
Dia menambahkan, lima prioritas itu sudah manajemen baru koordinasikan dengan Dewan
Pengawas sesuai dengan permasalahan yang ada. Ke depan, BP Jamsostek pun berjanji untuk
menyampaikan grand design lima prioritas tersebut kepada Komisi IX DPR RI.
27