Page 268 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 268

POIN PENTING DALAM UU CIPTA KERJA, DARI OUTSOURCING SAMPAI PESANGON
              INI PENJELASANNYA
              DPR RI dan pemerintah akhirnya menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja
              menjadi Undang-Undang Cipta Kerja/UU Cipta Kerja. Meski menuai prokontra di masyarakat,
              undang-undang  Omnibus Law  tersebut disetujui oleh sebagian besar fraksi di kompleks DPR
              RI, Senayan, pada Senin sore (5/10/2020).

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan,    Omnibus  Law
              merapikan  43.600  regulasi  yang  membuat  daya  saing  Indonesia  lemah.  "Sebelum  pandemi
              Covid-19, sudah ada sekira 43.600 regulasi, daya saing kita tertinggal di ASEAN," ujarnya di
              Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (5/10/2020).

              Airlangga menjelaskan, UU ini juga untuk masyarakat yang bekerja atau tidak bekerja dan juga
              terkait dengan angkatan kerja yang belum mendapatkan perlindungan, baik itu untuk UMKM
              maupun koperasi.
              Menurut  Airlangga,  pandemi  Covid-19  tidak  hanya  memberikan  dampak  besar  terhadap
              perekonomian, tetapi membutuhkan skema perlindungan baru.

              Perlindungan ini adalah program jaminan kehilangan pekerjaan yang memberikan manfaat yaitu
              cash benefit atau uang tunai dan pelatihan untuk up-skilling maupun re-skilling, serta akses
              informasi pasar tenaga kerja.

              "Dengan demikian, bagi pekerja atau buruh yang mengalami PHK tetap terlindungi dalam batas
              tertentu sambil mencari pekerjaan baru," pungkasnya.

              Ada  sejumlah  poin  yang  telah  disetujui  selama  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja.  Beberapa  di
              antaranya terkait  pesangon  , upah minimum, dan jaminan kehilangan pekerjaan.
              - Pekerja Kontrak (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT)  Dalam UU Ketenagakerjaan,  pekerja
              kontrak  belum diberikan perlindungan yang sama dengan pekerja tetap.

              Sementara pada  UU Cipta Kerja  ,  pekerja kontrak  mendapat hak yang sama dengan pekerja
              tetap seperti upah dan jaminan sosial.

              - Outsourcing  Dalam  UU Cipta Kerja  yang baru diketuk, sistem alih daya dianggap sebagai
              bentuk hubungan bisnis.

              Pengusaha alih daya wajib memberikan hak dan perlindungan yang sama bagi pekerjanya, baik
              yang berstatus kontrak maupun tetap.

              - Pesangon  Untuk besaran  pesangon  PHK disesuaikan, pemberi kerja menanggung 19 kali
              upah  dan  pemerintah  menanggung  6  kali  upah.  Kemudian  dibentuknya  program  Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang mencakup pelatihan kerja dan penempatan kerja. Ini berbeda
              dengan sebelumnya, di mana  pesangon  diberi 32 kali upah.
              Pembayaran  nilai  maksimal  19  kali  upah  tersebut  tercantum  pada  Pasal  156.  Pada  Ayat  (2)
              disebutkan  bahwa  uang    pesangon    untuk  masa  kerja  8  (delapan)  tahun  atau  lebih  ialah  9
              (sembilan) bulan upah.

              Sedangkan pada Ayat (3), disebutkan uang penghargaan untuk masa kerja 24 (dua puluh empat)
              tahun atau lebih ialah 10 (sepuluh) bulan upah.

              -  Upah  minimum   Terkait  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK), pemerintah  dan  DPR  juga
              sepakat untuk tetap dijalankan dengan syarat atau kriteria tertentu.


                                                           267
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273