Page 563 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 563

"Berdasarkan fraksi, 6 menerima, 1 menerima dengan catatan, dan 2 menolak. Mengacu pada
              Pasal 164, maka pimpinan dapat mengambil pandangan fraksi. Sepakat? Tok!" ujar Wakil Ketua
              DPR RI Azis dalam Rapat Paripurna, Senin (5/10).

              Pengesahan tersebut diwarnai interupsi dari Fraksi Demokrat dan PKS. Bahkan di pertengahan
              rapat, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari ruang rapat alias  walk out  .

              Sementara itu, Ketua Badan Legislasi (Baleg)  DPR  RI Supratman Andi  Agtas  mengatakan, dari
              sembilan fraksi, tujuh fraksi menyetujui RUU Cipta Kerja itu disahkan sebagai UU. Sementara dia
              fraksi yang menolak yaitu Fraksi Demokrat dan PKS.

              "Namun seluruh fraksi dewan menaruh perhatian dan sungguh-sungguh bagaimana kepastian
              akan hak-hak pekerja selalu menjadi perhatian, menjadi perjuangan dalam proses pengambilan
              keputusan dalam tingkat panja," jelasnya.

              Berikut Poin-Poin Kesepakatan DPR dan Pemerintah   Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
              Airlangga Hartarto mengatakan, RUU Cipta Kerja dapat mendorong  debirokratisasi  . Sehingga
              pelayanan  pemerintahan  akan  lebih  efisien,  mudah,  dan  pasti,  dengan  penerapan    NSPK
              (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) dan penggunaan sistem  elektronik  .

              "Yang lebih penting adalah manfaat yang akan didapat masyarakat setelah berlakunya UU Cipta
              Kerja," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (5/10).

              Dia melanjutkan,  RUU Cipta Kerja  akan mampu meningkatkan perlindungan kepada pekerja.
              Misalnya adanya kepastian dalam pemberian pesangon.

              "Dalam pemberian pesangon, pemerintah menerapkan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              (JKP)  dengan  tidak  mengurangi  manfaat  JKK  (Jaminan  Kecelakaan  Kerja),  JKm  (Jaminan
              Kematian), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JP (Jaminan Pensiun) serta tidak menambah beban
              iuran dari pekerja atau pengusaha," tegasnya.

              Selain  itu,  nantinya  juga  ada  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  yang  dilakukan  oleh
              pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini dilakukan dengan tidak mengurangi manfaat
              JKK, JKm, JHT, dan JP serta tidak menambah beban iuran dari pekerja atau pengusaha.

              Dalam pengaturan jam kerja yang khusus untuk pekerjaan tertentu yang sifatnya tidak dapat
              melakukan  jam  kerja  yang  umum  yang  telah  diatur  dalam  UU  Ketenagakerjaan,  akan
              memperhatikan trend pekerjaan yang mengarah kepada pemanfaatan digital, termasuk untuk
              Industri 4.0 dan ekonomi digital.

              Airlangga juga menyatakan, jika persyaratan PHK tetap mengikuti persyaratan yang diatur dalam
              UU Ketenagakerjaan. RUU Cipta Kerja juga tidak menghilangkan hak cuti haid, cuti hamil yang
              telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan.
              Sedangkan  bagi  pelaku  usaha,  disebut  Airlangga  akan  mendapat  manfaat  yang  mencakup
              kemudahan dan kepastian dalam mendapatkan perizinan berusaha, dengan penerapan perizinan
              berbasis risiko dan penerapan standar.

              Pemberian  hak  dan  perlindungan  pekerja/buruh  dapat  dilakukan  dengan  baik,  akan
              meningkatkan  daya  saing  dan  produktivitas.  Bahkan  pelaku  usaha  juga  akan  mendapatkan
              insentif dan kemudahan, baik dalam bentuk insentif fiskal maupun kemudahan dan kepastian
              pelayanan dalam rangka investasi.
              "Selain itu, adanya ruang kegiatan usaha yang lebih luas untuk dapat dimasuki investasi dengan
              mengacu kepada bidang usaha yang diprioritaskan Pemerintah," kata Airlangga.



                                                           562
   558   559   560   561   562   563   564   565   566   567   568