Page 566 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 566

di Muka Umum dan UU No 21 Tahun 2000, khususnya Pasal 4 yang menyebutkan, fungsi serikat
              pekerja salah satunya adalah merencanakan dan melaksanakan pemogokan.
              "Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999
              tentang HAM dan UU No 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang
              Hak-Hak  Sipil  dan  Politik,"  ujar  Said  Iqbal  dalam  keterangan  persnya  di  Jakarta,  Senin
              (5/10/2020).

              Disampaikan  Said  Iqbal,  sebelumnya  ada  10  isu  yang  diusung  oleh  buruh  dalam  menolak
              Omnibus Law  RUU Cipta Kerja  klaster ketenagakerjaan.

              Isu tersebut terkait dengan PHK, sanksi pidana bagi pengusaha, TKA, UMK dan UMSK, pesangon,
              karyawan kontrak seumur hidup,  outsourcing  seumur hidup, waktu kerja, cuti dan hak upah
              atas cuti, serta jaminan kesehatan dan jaminan pensiun bagi pekerja kontrak  outsourcing  .

              "Dari 10 isu yang disepakati oleh pemerintah dan DPR, KSPI mencermati, katanya 3 isu yaitu
              PHK,  sanksi  pidana  bagi  pengusaha  dan  TKA  dikembalikan  sesuai  dengan  isi  UU  13/2003,"
              katanya.

              Tapi terhadap tiga isu tersebut, harus diperiksa kembali kalimat yg dituangkan kedalam pasal
              RUU Cipta Kerja, apakah merugikan buruh atau tidak.

              Namun demikian, terhadap tujuh hal yang lainnya, buruh Indonesia menolak keras dan tidak
              menyetujui hasil kesepakatan tersebut. Ketujuh isi yang telah disepakati pemerintah bersama
              DPR  yang  ditolak  oleh  buruh  adalah:    Pertama.  UMK  bersyarat  dan  UMSK  dihapus.  Buruh
              menolak keras kesepakatan ini.














































                                                           565
   561   562   563   564   565   566   567   568   569   570   571