Page 685 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 685

Kemudian, kata Leida, pemberlakuan Upah Minimum Sektoral di tingkat kabupaten/kota yang
              terancam hilang. Ia menjelaskan, penetapan upah minimum hanya berlaku di tingkat provinsi.
              Sementara kabupaten/kota bisa diterapkan jika ada persetujuan dari gubernur dengan hitungan
              merujuk pada pertumbuhan ekonomi dan inflansi.

              "Padahal di beberapa kota/kabupaten nilai upahnya justru lebih besar kan daripada provinsi?"
              Sekretaris Fraksi PKS, Leida Hanifa, mengatakan pembatalan pengesahan RUU Cipta Kerja dalam
              Rapat  Paripurna  DPR  yang  berlangsung  8  Oktober  mendatang  bisa  terjadi  jika  pemerintah
              menarik beleid tersebut.

              Tapi  hal  itu,  katanya,  mustahil  terjadi,  sebab  pembahasan  sengaja  dipercepat  agar  bisa
              dituntaskan pada masa sidang Oktober ini.

              Ia juga berkata, jika beleid ini dibawa ke Rapat Paripurna DPR maka hampir pasti disetujui untuk
              disahkan menjadi undang-undang meski ada dua fraksi yang menolak.

              Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, menyebut RUU Cipta Kerja akan
              dibawa ke Rapat Paripurna untuk pengambilan keputusan dan mendapat pengesahan pada 8
              Oktober nanti.

              Ia mengklaim RUU Cipta Kerja akan bermanfaat besar untuk mendorong pemulihan ekonomi
              nasional dan membawa Indonesia memasuki era baru perekonomian global.

              "RUU Cipta Kerja akan mendorong reformasi regulasi dan debirokratisasi, sehingga pelayanan
              pemerintahan akan lebih efisien, mudah, dan pasti, dengan adanya penerapan Norma, Standar,
              Prosedur, dan Kriteria (NSPK) dan penggunaan sistem elektronik", ujar Menko Airlangga dalam
              siaran pers Minggu (04/10).

              Terkait  ketenagakerjaan,  Airlangga  mengklaim  RUU  ini  menjamin  adanya  kepastian  dalam
              pemberian pesangon di program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Sedangkan mekanisme
              PHK, katanya, tetap mengikuti persyaratan yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan dan tidak
              menghilangkan hak cuti haid dan cuti hamil.

              Sementara  kepada  pengusaha,  RUU  Cipta  Kerja  akan  memberi  manfaat  yang  mencakup
              kemudahan dan kepastian dalam mendapatkan perizinan berusaha.

              Pengusaha  juga,  lanjutnya,  akan  mendapatkan  insentif  dan  kemudahan  baik  dalam  bentuk
              insentif fiskal. Di samping adanya bidang kegiatan usaha yang lebih luas untuk dapat dimasuki
              investasi,  dengan  mengacu  kepada  bidang  usaha  yang  diprioritaskan  pemerintah  (Daftar
              Prioritas Investasi).

              Gagasan membuat RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law pertama kali dilontarkan Presiden Joko
              Widodo dalam pidato pelantikannya pada 20 Oktober 2019. RUU Cipta Kerja ini terdiri dari 11
              klaster dan lebih dari 70 undang-undang. Sebelas klaster dalam RUU ini ialah penyederhanaan
              perizinan, persyaratan investasi, ketenagakerjaan, kemudahan dan perlindungan UMKM.

              Kemudian  terdapat  pula  kemudahan  berusaha,  dukungan  riset  dan  inovasi,  administrasi
              pemerintahan,  pengenaan  sanksi,  pengendalian  lahan,  kemudahan  proyek  pemerintah,  dan
              Kawasan Ekonomi Khusus.

              Pemerintah menyerahkan draf dan Surpres RUU Cipta Kerja pada 12 Februari lalu. Namun sejak
              awal,  RUU  Cipta  Kerja  menuai  banyak  kritik  dan  penolakan  dari  banyak  pihak,  mulai  dari
              akademisi, pegiat lingkungan, buruh, hingga mahasiswa.

                Judul            Warganet Ramai-Ramai Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
                Nama Media       harianjogja.com

                                                           684
   680   681   682   683   684   685   686   687   688   689   690