Page 681 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 681

Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar. Menurutnya, ini Undang-Undang celaka, yang akan
              membawa kesengsaraan dari seluruh rakyat.
              "Harus kita tolak, dan perlu kita curigai bahwa DPR setuju RUU Ciptaker cilaka ini dengan barter
              kebijakan Pilkada dipaksakan jalan di tengah merebak ya corona," ujar Haris, di Jakarta, Senin
              (5/10/2020).

              Senin, 5 Oktober 2020 - 19:10  Pegiat HAM (Hak Asasi Manuisa) ini menilai, RUU Cipta Lapangan
              Kerja  yang  kini  disebut  sebagai  RUU  Ciptaker,  tidak  membuka  lapangan  pekerjaan.  Tapi
              memanfaatkan tenaga muda Indonesia yang sedang membludak dengan biaya murah dan tidak
              ada jaminan hak maupun yang lainnya.

              "Omnibus Cilaka, sangat pro praktik bisnis untuk eksploitasi lahan dan tenaga kerja, sementara
              di sisi lain, pengusaha bahkan juga diberi keringanan pajak," katanya.

              Senin,  5  Oktober  2020  -  16:03    Seperti  diketahui,  DPR,  DPD,  dan  perwakilan  pemerintahan
              Jokowi resmi menyetujui agar Omnibus Law RUU Cipta kerja. Keputusan tersebut diambil dalam
              Rapat paripurna DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2019-2020, Senin (5/10/2020), dimulai
              pukul 13.30.

              Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin sebagai pemimpin sidang, pada pukul 17.55, meminta
              persetujuan dalam forum paripurna.

              Senin, 5 Oktober 2020 - 13:15  "Bisa disepakati?" tanya Aziz.
              "Setuju!" gemuruh teriakan peserta sidang.

              "Tok! Tok! Tok!" bunyi palu diketok Aziz.

              Dengan begitu agenda persetujuan RUU Ciptaker untuk menjadi UU Ciptaker telah berakhir. Aziz
              menskors sidang untuk swafoto para menteri yang hadir.

              Saat menentukan keputusan tersebut, terdapat 257 anggota DPR RI yang bolos atau tidak hadir.
              Padahal jumlah anggota dewan di DPR 575 orang dan rapat ini juga dibuka melalui saluran
              telekonferensi.

              Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mengapresiasi
              yang menyatakan setuju RUU Ciptaker menjadi UU. Dia juga merespons Partai Demokrat yang
              walk out dari sidang dan PKS yang menolak RUU Ciptaker. Dia mengklaim, pemerintah sudah
              menampung seluruh masukan.

              "Terkait dengan catatan liberalisasi SDA, pemerintah membentuk bank tanah, bank untuk reform
              agraria," kata Airlangga.

              "UU ini," lanjutnya, "tidak menghilangkan hak cuti haid dan cuti hamil."  Rapat paripurna ini
              dihadiri perwakilan pemerintahan Presiden Joko Widodo secara langsung, di antaranya: Menteri
              Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto,  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah,  Menteri
              Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.


              RUU Cipta Kerja merupakan usul pemerintah. Pertama kali dibahas di DPR, pada 2 April, usai
              Presiden Jokowi mengirimkan surat dan draft awal pada 7 Februari.

              (wok).





                                                           680
   676   677   678   679   680   681   682   683   684   685   686