Page 699 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 699

berbagai elemen buruh direncanakan melakukan aksi unjuk rasa hingga ke Gedung DPR/MPR RI
              sejak Senin (5/10).
              Sebelumnya,  rapat  kerja  Badan  Legaslasi  (Baleg)  DPR  dengan  pemerintah  menyepakati
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja untuk dijadikan Undang-Undang (UU) dalam rapat
              paripurna  pada  Kamis  (8/10).  Sebanyak  tujuh  fraksi  di  Baleg  DPR  menyepakati  untuk
              mengesahkan Omnibus Law itu menjadi UU.



              POLISI TIDAK BERIKAN IZIN DEMONSTRASI PENOLAKAN OMNIBUS LAW

              - Polda Metro Jaya menegaskan, tidak akan mengeluarkan surat izin keramaian terkait rencana
              aksi massa buruh dalam menolak Omnibus Law Rancangan Undang Undang Cipta Kerja. Sebab
              berbagai elemen buruh direncanakan melakukan aksi unjuk rasa hingga ke Gedung DPR/MPR RI
              sejak Senin (5/10).

              "Izin keramaiannya tidak kita berikan kepada para pendemo," kata Kepala Bidang Hubungan
              Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dikonfirmasi, Senin (5/10).

              Surat izin keramaian tidak dikeluarkan lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19. Terlebih
              hingga  kini,  DKI  Jakarta  masih  memperketat  penerapan  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar
              (PSBB) mengingat angka positif masih mengalami pelonjakan.

              "Karena situasi Covid-19 ini dengan kondisi PSBB Jakarta sehingga tidak diberikan izin untuk
              mengemukakan pendapat di muka umum, khususnya di depan DPR hari ini," tegas Yusri.

              Kendati demikian, polisi tetap bersiaga di depan Gedung DPR/MPR RI. Karenanya, Polda Metro
              Jaya mengimbau untuk tidak memaksa ke depan Gedung DPR/MPR RI karena dikhawatirkan
              membuat klaster baru Covid-19.

              "Sekarang  kami  imbau,  kami  mengharapkan  agar  mereka  mengerti  pandemi  Covid-19  ini
              semakin tinggi di Jakarta. Jangan jadi klaster baru," cetus Yusri.

              Sebelumnya,  rapat  kerja  Badan  Legaslasi  (Baleg)  DPR  dengan  pemerintah  menyepakati
              Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja untuk dijadikan Undang-Undang (UU) dalam rapat
              paripurna  pada  Kamis  (8/10).  Sebanyak  tujuh  fraksi  di  Baleg  DPR  menyepakati  untuk
              mengesahkan Omnibus Law itu menjadi UU.

              Namun,  langkah  itu  justru  mendapat  penolakan  dari  berbagai  kalangan  dan  fraksi  yang
              menyatakan menolak pengesahan ini adalah PKS dan Partai Demokrat. Sementara itu, tujuh
              fraksi lainnya yakni PDIP, Gerindra, PPP, Golkar, PKB, Nasdem dan PAN menyetujui untuk dibawa
              ke paripurna.

              Ketua  Umum  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)  Nining  Elitos  menyampaikan,
              kaum buruh bersama mahasiswa, kaum tani dan masyarakat akan melakukan mogok masal pada
              6-8 Oktober 2020 mendatang.

              Demonstrasi  di  tengah  pandemi  Covid-19  itu  dilakukan  untuk  menyuarakan  penolakan  agar
              Omnibus Law tidak disahkan oleh pemerintah bersama DPR RI. Masa diberbagai daerah akan
              menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law.
              "KASBI mengucapkan apresiasi dan selamat kepada kawan-kawan yang terus konsisten berjuang
              bersama-sama. Baik itu dari aliansi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Lampung,
              Jawa barat, Jakarta, Banten, bahkan di berbagai macam daerah yang akan melakukan gerakan
              secara  bersama  sama  untuk  menolak,  untuk  mendesak  pemerintah  dan  DPR  melakukan


                                                           698
   694   695   696   697   698   699   700   701   702   703   704