Page 695 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 695

"Berapa banyak buruh yang berserikat dari jutaan perusahaan, kalau upah dikembalikan antara
              pengusaha dan buruh, ya buruh tidak menang," kata Nining.
              Menurut dia, pemerintah di sini seperti lepas tangan terhadap buruh. Jika nanti buruh mengadu,
              pemerintah punya alasan bahwa ketentuan upah sektoral memang ditentukan oleh perusahaan.

              "Jadi buruh tidak ada nilai tawar, pemerintah tinggal bilang hukumnya tidak ada. Pemerintah
              tidak  bisa  melakukan  apa-apa  karena  memang  hukumnya  seperti  itu,  ini  seperti  pemerintah
              melepaskan pertarungan antara buruh dengan pengusaha," jelas Nining.

              Secara  keseluruhan,  ia  sepakat  dengan  semua  poin  penolakan  yang  disampaikan  oleh  Said.
              Nining menilai pemerintah dan DPR tak pernah terbuka soal pembahasan RUU Omnibus Law
              Cipta Kerja dari sejak awal.

              "Lahirnya undang-undang ini nantinya tidak demokratis, tidak terbuka dari awal. Buruh, petani,
              masyarakat adat tidak diajak. Dari berbagai macam sektor masyarakat lain juga tidak diajak,"
              ujar Nining.

              Untuk itu, serikat pekerja sepakat untuk melakukan aksi mogok pada 6 Oktober hingga 8 Oktober
              2020. Untuk 6-7 Oktober 2002, aksi mogok akan dilakukan dengan melakukan unjuk rasa di
              berbagai kawasan industri dan perusahaan di seluruh wilayah, sedangkan 8 Oktober 2020 akan
              melanjutkan unjuk rasa di DPR.

              "Kami terus lakukan perlawanan, kami minta pembatalan seluruh poin di RUU Omnibus Law
              Cipta Kerja. Untuk aksi selanjutnya setelah 8 Oktober 2020 masih kami bahas," ucap Nining.

              CNNIndonesia.com    sudah  mencoba  mengonfirmasi  beberapa  poin  yang  ditolak  oleh  serikat
              buruh kepada Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso
              dan Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Raden Soes Hindharno. Namun, keduanya
              belum merespons hingga saat ini.

              (aud/agt).




































                                                           694
   690   691   692   693   694   695   696   697   698   699   700