Page 726 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 726

Banyak  poin dalam  RUU  Cipta  Karya  yang  merugikan  dan  menyengsarakan  para  pekerja,  di
              antarnya outsourcing, tidak ada batasan kontrak karyawan yang dapat membuat kontrak seumur
              hidup dan menghilangkan gaji bagi karyawan yang cuti melahirkan.

              Menurutnya, dalam  mogok nasional  ini akan diikuti oleh 18 federasi serikat pekerja yang ada
              di  Bekasi  .

              "Jadi semua federasi akan melakukan  mogok nasional  ini, diperkirakan jumlah  buruh  di atas
              300 ribu. Karena di PSPMI sendiri hampir 100 ribu," tuturnya.

              Kemudian, pada saat  mogok nasional  akan ada tim yang bertugas memeriksa semua pabrik,
              untuk memastikan berhentinya produksi.

              "Hari ini pagi ini ke Jakarta, Gedung DPR RI lakukan aksi. Ada 5.000 Kabupaten Kota Bekasi ini
              kita jadi satu kesatuan aliansinya," paparnya.
              Dua juta  buruh  Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan massa  buruh
              akan melancarkan aksi  mogok nasional  pada tanggal 6 - 8 Oktober 2020.

              Aksi yang berlangsung selama tiga hari tersebut bakal diikuti sebanyak 2 juta massa  buruh  dari
              150 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

              Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan, mogok nasional adalah istilah yang digunakan 32 federasi
              dan konfederasi serikat pekerja dalam menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law
              Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan.

              Mogok kerja nasional dilakukan massa  buruh  melalui mekanisme UU No. 9 Tahun 1998 tentang
              Kemerdekaan  Menyampaikan  Pendapat di Muka  Umum  dan  UU  No.  21  Tahun  2000  tentang
              Serikat  Pekerja/Serikat  Buruh  khususnya  Pasal  4  yang  menyebutkan  bahwa  fungsi  serikat
              pekerja salah satunya adalah merencanakan dan melaksanakan pemogokan.

              "Mogok kerja nasional adalah istilah, bentuknya adalah  unjuk rasa  serentak secara nasional
              melalui mekanisme UU  nomor 9 tahun 1998 dan UU nomor 21 tahun  2001 Tentang Serikat
              Pekerja. Bentuknya macam-macam, bisa mogok kerja ataupun  unjuk rasa  ," ucap Said Iqbal
              saat dihubungi Tribun Network, Minggu (4/10) sore.

              Dasar hukum aksi  mogok nasional  kaum  buruh  adalah UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
              Asasi Manusia (HAM) dan UU No.12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional
              tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.

              Said Iqbal menjelaskan, aksi  mogok nasional  serikat  buruh  dilakukan secara serentak mulai
              tanggal 6 Oktober 2020 di lingkungan kerja masing-masing.

              Aksi  mogok nasional  ini sudah mendapat izin dari Mabes Polri, Polres kota/kabupaten dan Polda
              setempat.

              "Lokasi  unjuk rasa  nya adalah di lingkungan perusahaannya masing-masing. Dari pukul 06:00
              WIB - 18:00 WIB. Tanggal 6 Oktober dan diakhiri tanggal 8 Oktober pada saat sidang Paripurna
              DPR RI. Dari 20 provinsi sudah konfirmasi akan mengikuti  mogok nasional  . Hampir lebih dari
              150 kabupaten/kota diikuti oleh 2 juta  buruh  . Itulah jumlah yang masih kami dapatkan," kata
              Said Iqbal.







                                                           725
   721   722   723   724   725   726   727   728   729   730   731