Page 730 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 730

" bagaimana agar kita dapat segera mengatasi dan mengendalikan pandemi COVID-19 yang
              telah menghentikan berbagai aktivitas perekonomian kita," kata Ketua Umum DPD Himpunan
              Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangannya di
              Jakarta, Senin.

              Sarman menuturkan mogok kerja memang hak dasar pekerja dan buruh yang diatur dalam UU
              No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Namun, menurut dia, mogok kerja dinyatakan sah jika perundingan gagal antara serikat pekerja
              atau buruh dengan perusahaan atas masalah hubungan industrial yang terjadi.

              Serikat  pekerja  juga  wajib  memberitahukan  tujuh  hari  kerja  sebelum  mogok  secara  tertulis
              kepada pengusaha dan dinas tenaga kerja setempat.

              Di luar ketentuan tersebut, jika pekerja atau buruh ikut ajakan mogok kerja tersebut, maka
              pengusaha dapat memberikan sanksi.

              "Dalam situasi seperti ini kita harus menjaga psikologi pengusaha agar jangan sampai melakukan
              PHK  akibat  dari  isu  mogok  kerja  yang  dilakukan  tidak  sesuai  aturan  ketenagakerjaan,"  kata
              Sarman, yang juga Anggota Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional.

              Serikat pekerja atau buruh, imbuh Sarman, seharusnya harus mengutamakan kepentingan yang
              lebih  luas  dan  strategis demi  masa  depan  ekonomi  Indonesia  dan  nasib  pekerja  dan  jutaan
              pengangguran.
              Mantan anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta itu juga meminta serikat pekerja atau buruh
              seharusnya berani keluar pola pikir konvensional, membawa pekerja yang berdaya saing dengan
              keterampilan dan kompetensi yang mampu menyesuaikan dengan teknologi  terkini.

              Dengan  demikian,  Indonesia  tidak  lagi  terjebak  dengan  isu  upah  akan  tetapi  upah  akan
              disesuaikan dengan kompetensi atau kemampuan pekerja.

              Sarman mengatakan jika dalam RUU Cipta Kerja ini masih ada hal yang dianggap belum sesuai
              dengan  keinginan  serikat  pekerja  atau  buruh,  tentu  masih  dapat  dimasukkan  dalam  aturan
              turunan seperti peraturan pemerintah atau peraturan menteri.

              "Jika serikat pekerja atau buruh akan tetap memaksakan mogok kerja dengan unjuk rasa kami
              memprediksi bahwa tidak akan efektif di mana pekerja atau buruh tidak berani ikut mogok dan
              unjuk rasa karena tidak sah takut mendapatkan sanksi," katanya.

              Sarman juga khawatir mogok kerja akan menunjukkan kepada calon investor bahwa tenaga
              kerja Indonesia kurang produktif dan kompetitif.

              Ia  juga  mengkhawatirkan  adanya  klaster  baru  penyebaran  virus  COVID-19  yang  akan
              memperpanjang PSBB yang membatasi berbagai aktivitas perekonomian.

              "Harapan kami agar serikat pekerja atau buruh dapat bersama sama membangun perekonomian,
              meningkatkan kompetensi pekerja dan memikirkan nasib jutaan pengangguran yang terkena
              PHK dan dirumahkan," pungkas Sarman.











                                                           729
   725   726   727   728   729   730   731   732   733   734   735