Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 105

Bagi pemerintah sendiri, komitmen perusahaan membayar THR diperlukan, untuk menopang
              belanja masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Maklum, lesunya belanja masyarakat
              selama pandemi membuat perekonomian seolah lambat berputar.

              Makanya, agar hak pekerja mendapatkan THR terpenuhi tepat waktu, pemerintah belakangan
              coba menitikberatkan perbaikan pada pengawasan. Salah satunya dengan memperkuat Posko
              THR 2021.

              Di Posko itu dipastikan akan ada tim pemantau yang melibatkan unsur pemerintah, unsur serikat
              pekerja/serikat buruh dan unsur organisasi pengusaha yang duduk dalam keanggotaan Dewan
              Pengupahan  Nasional.  Mereka  bertugas  memantau  jalannya  penyaluran  THR  2021  sekaligus
              memberikan saran dan masukan kepada tim posko mengenai pelaksanaan tugas Posko THR
              2021.

              Sebagai bentuk keseriusan, Posko THR Keagamaan 2021 tidak hanya dibentuk di pusat, tetapi
              juga di daerah, baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten atau kota. Harapannya sederhana,
              agar pelaksanaan koordinasi menjadi lebih efektif.

              Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat, sebenarnya mengapresiasi
              langkah  pemerintah  membuat  Posko  THR  yang  melibatkan  pihak-pihak  terkait  dalam  tim
              pemantauan. Meski begitu, ia tetap sangsi dengan keseriusan petugas dinas ketenagakerjaan
              setempat dalam mengawasi jalannya pelaksanaan THR 2021.

              "Bisa dijamin enggak para petugas dinas mengawasi? Kan katanya bipartit, terus dilaporkan ke
              dinas ketenagakerjaan setempat. Tapi bisa jamin enggak dia standby piket?" kata Mirah kepada
              Validnews, Minggu (25/4).

              Ditambah  lagi,  lanjutnya,  selau  ada  masalah  pemerintah  daerah  yang  sering  mengeluhkan
              keterbatasan dana dan kapasitas petugas dinas, untuk melakukan pengecekan ke perusahaan.
              Dia mengamati, jumlah tenaga pengawas memang tidak sebanding dengan jumlah perusahaan
              yang ada di seluruh Indonesia.

              Ketentuan Dialog Mirah juga mengkritisi isi Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang
              THR  Keagamaan  2021.  SE  tersebut  justru  dipandangnya  berpotensi  memberikan  celah  bagi
              perusahaan  untuk  mengakali  membayar  THR  sesuai  ketentuan.  Sebab  dalam  SE  itu  ada
              ketentuan,  pengusaha  dapat  melakukan  dialog  dengan  pekerja  atau  buruh  untuk  mencapai
              kesepakatan pembayaran THR yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan dengan itikad baik.

              "Dari  awal  kita  sudah  keras,  karena  di  dalam  surat  edaran  itu  masih  ada  celah  kuat  untuk
              membuka peluang untuk pengusaha," kata Mirah.

              Mirah juga mengaku khawatir ada oknum pengusaha yang tidak melaporkan kondisi keuangan
              internal  perusahaan  dengan  sebenar-benarnya,  sehingga  merasa  sah-sah  saja  melakukan
              penundaan THR. Terlebih lagi tidak semua perusahaan memiliki perwakilan atau serikat pekerja
              yang kuat, untuk mengawasi hal tersebut.

              "Kalau menurut saya SE itu enggak usah diterbitkan. Karena itu tadi, dapat jadi pegangan atau
              ukuran rujukan dari pada pengusaha itu bisa 'disalahgunakan' membungkus surat edaran dengan
              mengatakan mereka tidak mampu," jelasnya.
              Mirah  mengatakan,  pemerintah  tidak  belajar  dari  pengalaman  tahun  2020  lalu  yang  juga
              mengeluarkan SE terkait THR. Saat itu tidak sedikit pengusaha menggunakan celah melakukan
              penundaan THR. Meski ketentuan penundaan sampai Desember 2020, kenyataannya masih ada
              perusahaan yang membayar THR di tahun 2021.




                                                           104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110