Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 181

negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Sementara dalam hal THR Keagamaan tidak
              dibayar  sesuai  kesepakatan  dan/atau  kesepakatan  pembayaran  THR  di  bawah  ketentuan
              peraturan perundang-undangan, pegawai pengawas akan melakukan pengawasan pelaksanaan
              pembayaran  THR  berupa  Nota  Pemeriksaan  sampai  dengan  rekomendasi  kepada
              Gubernur/Walikota/Bupati setempat untuk pengenaan sanksi administratif



              Ringkasan

              Jelang  hari  raya  Idul  Fitri  atau  Lebaran  2021  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  ESDM  Provinsi  Bali
              membentuk  posko  pengaduan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR).  Posko  tersebut  bertugas  untuk
              menampung  dan  memproses  laporan  dari  para  pekerja  yang  merasa  belum  mendapat  THR
              jelang hari raya keagamaan.



              JELANG LEBARAN, DISNAKER BALI BUKA POSKO PENGADUAN THR, INI TUGASNYA

              TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2021 Dinas Tenaga
              Kerja dan ESDM Provinsi Bali membentuk posko pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR).

              Posko  tersebut  bertugas  untuk  menampung  dan  memproses  laporan  dari  para  pekerja  yang
              merasa belum mendapat THR jelang hari raya keagamaan.

              "Sudah setiap tahun itu rutin sifatnya." "Kita buat posko pengaduan THR, tentunya di Dinas
              Provinsi,"  kata  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  ESDM  Bali,  Ida  Bagus  Ngurah  Arda  saat
              dikonfirmasi, Selasa 27 April 2021.

              Oleh sebab itu, Arda mengimbau pekerja yang belum dibayarkan tunjangan hari raya (THR)
              sesuai batas waktu yang ditentukan, bisa melapor ke Posko Pengaduan THR Keagamaan 2021.

              Bahkan, ia memastikan pihaknya akan memproses dan menindak tegas apabila ada perusahaan
              yang belum memenuhi hak-hak para pekerjanya, khususnya THR.


              "Kalau ada masyarakat atau khususnya pekerja yang mengadu kita tampung, dan tentunya kita
              tindak lanjuti, tergantung permasalahannya. Kalau memang kealpaan atau kelupaan dari pihak
              perusahaan ya kita ingatkan, kita luruskan," tegasnya.

              Saat  disinggung  mengenai  apakah  selama  ini  sudah  ada  laporan  yang  masuk  ke  posko
              pengaduan tersebut. Arda menjawab secara diplomatis, ia mengakui selama ini belum banyak
              laporan yang masuk ke posko tersebut. Pasalnya, menurutnya, banyak perusahaan di Bali yang
              masih memenuhi hak-haknya kepada para pekerja.

              "Gema pengaduan tidak banyak, ada sih ada. Kan wajib mereka membayar," ujarnya.
              Pihaknya menjelaskan apabila ada perusahaan yang tidak mampu membayarkan THR kepada
              para  pekerjanya,  maka  perusahaan  diwajibkan  untuk  menunjukkan  bukti-buktinya  kepada
              pemerintah  sebagai  dasar  melakukan  musyawarah  dengan  pihak  pekerja.  Akan  tetapi,  ia
              menegaskan bahwa THR tersebut tetap wajib dibayar sebelum hari raya.
              "Kalau  tidak  mampu  membayar  perusahaan  menunjukkan  bukti-bukti  tidak  bisa  membayar
              dengan  dasar  itu  mereka  melakukan  musyawarah  dengan  pihak  pekerja.  Intinya  ya  tetap
              dibayarkan sebelum hari raya," tegasya.

              Arda menambahkan bahwa untuk pembayaran THR Idul Fitri kepada para pekerja menurutnya
              lebih sedikit jika dibandingkan dengan Hari Raya Nyepi beberapa waktu lalu. Pasalnya, mayoritas

                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186