Page 184 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 184

pekerja/buruh melalui Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Program Jaminan Hari Tua (JHT) yang
              penyerapannya masih rendah.
              "Untuk mendapatkan masukan skema perubahan Permenaker tersebut dilakukan diskusi-diskusi
              dengan  DJSN,  Apindo,  dan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  membahas  strategi  meningkatkan
              penyerapan MLT," ujar Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri dalam keterangan
              tertulis yang diterima dari Jakarta, Rabu.

              Indah mengatakan dalam membahas skema perubahan Permenaker tersebut, Kemnaker telah
              menggelar beberapa kali Forum Group Discussion (FGD) dengan sejumlah pihak.

              Forum  diskusi  itu  membahas  mulai  dari  penyusunan  pokok-pokok  pikiran,  draf  Permenaker,
              harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, hingga Repmenaker yang telah ditetapkan
              Menaker menjadi Permenaker dan diundangkan pada tanggal 29 September 2021.

              "Penyempurnaan Permenaker No. 35 Tahun 2016 dengan Permenaker No. 17 Tahun 2021 ini
              merupakan  upaya  Pemerintah  untuk  memberikan  kemudahan  bagi  pekerja/buruh  peserta
              program JHT untuk memiliki rumah sendiri," kata dia.

              Menurutnya,  ada  empat  pengaturan  baru  dalam  Permenaker  No.  17  Tahun  2021.  Pertama,
              penambahan bank daerah yang tergabung dalam ASBANDA ikut serta dalam penyaluran MLT.
              Kedua, penambahan skema baru berupa novasi, yaitu pengalihan KPR umum menjadi KPR MLT.

              Lalu,  penetapan  besaran  nominal  pinjaman  pada  masing-masing  jenis  manfaat  dalam  MLT.
              Terakhir, penyesuaian suku bunga deposito sebagai dasar perhitungan suku bunga funding dan
              lending.

              Lahirnya Permenaker 17 Tahun 2021 juga akan memberikan manfaat bagi pemerintah, BPJS
              Ketenagakerjaan, Apindo, dan pekerja/buruh maupun perbankan. Bagi pemerintah, Permenaker
              ini  akan  memastikan  untuk  memberikan  perlindungan  kepada  pekerja/buruh  untuk  memiliki
              rumah sendiri.

              Bagi BPJS Ketenagakerjaan manfaatnya akan memberikan kepastian suku bunga penempatan
              (funding) dan bagi pengusaha/APINDO, akan meningkatkan produktivitas pekerja, yang akan
              berpengaruh pada peningkatan produktivitas usaha.

              Sedangkan manfaat bagi pekerja/buruh, akan memberikan kemudahan untuk memiliki rumah
              sendiri, suku bunga pinjaman rendah, mendapatkan manfaat tambahan tanpa adanya tambahan
              iuran  dan  kepesertaan  dalam  program  JHT.  Sementara  bagi  perbankan  akan  memberikan
              manfaat margin bank yang memadai.

              "Saya berharap pemberlakuan Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 dengan pengaturan hal-hal
              baru tersebut, dapat memberikan kemudahan bagi pekerja/buruh yang telah menjadi peserta
              program  JHT  untuk  memiliki  rumah  sendiri,  sehingga  pada  akhirnya  dapat  meningkatkan
              produktivitas dalam bekerja," katanya.
















                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189