Page 414 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 414

Edaran Menakertrans RI No.M/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021
              Pada  Masa  Corona  Pandemi  Virus  Disease  2019  tersebut  belum  dicabut.  Hal  ini  membuat
              kekhawatiran pekerja/buruh menjelang penetapan kenaikan UMP/UMK untuk tahun 2022 yang
              akan datang diduga akan sama nasibnya dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni tidak adanya
              kenaikan dan/atau disesuaikan dengan tahun sebelumnya.

              Sebab  berdasarkan  analisa  dari  fakta-fakta  yang  terjadi,  bahwa  UMK  Pekanbaru  tidak  ada
              kenaikan yakni boleh dikatakan UMK tahun 2020 dan 2021 sama nilai besarannya. Hal ini sangat
              merugikan  kaum  pekerja/buruh,  dimana  melalui  Dewan  Pengupahan  Kota  Pekanbaru
              menetapkan nilai yang sama dengan mengacu  Surat Edaran No.M/11/HK.04/X/2020 tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Corona Pandemi Virus Disaese 2019.

              Sementara  di  beberapa  Kota/Kabupaten  mengalami  kenaikan  UMK,  hal  ini  membuat
              pekerja/buruh  menjadi  korban  ditambah  dengan  sistem  kerja  yang  diubah  membuat
              pekerja/buruh juga menerima upah prorate (hitungan per hari masuk kerja). Meskipun melalui
              BSU ataupun Kartu Prakerja yang diluncurkan oleh Pemerintah, tidaklah secara komprehensif
              menjadi persoalan yang terjadi. Adanya data-data yang tidak akurat menyebabkan penyaluran
              bantuan tersebut jauh dari kata-kata 'BANTUAN'.

              Berdasarkan informasi yang diterima, Pemerintah melalui Kemenakertrans RI tidak memiliki data
              pembanding (nihil data), hanya mengandalkan data yang diterima dari BP Jamsostek, meskipun
              data tersebut sangat diragukan kevalidannya.
              Kembali bicara persoalan penetapan UMP Provinsi Riau untuk Tahun 2022, maka paling lama
              tanggal 21 Nopember 2021 Provinsi Riau wajib menetapkan nilai besaran UMP Provinsi Riau,
              sebagaimana  diatur  pada  ketentuan  pasal  29  PP  36/2021  tentang  Pengupahan.  Dengan
              menggunakan rumusan formula perhitungan yang telah diatur sedemikian rupa dalam regulasi
              tersebut, maka Provinsi Riau akan menerapkan upah terbaru yakni UMP Tahun 2022.

              Bahwa  dengan  tidak  digunakannya  lagi  KHL  (Kebutuhan  Hidup  Layak),  maka  Badan  Pusat
              Statistik  (BPS)  akan  menerbit  angka  besaran  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  berdasarkan
              perhitungan BPS dengan menggunakan indicator perhitungan Paritas Daya Beli Masyrakat.

              Bahwa diharapakan, agar Surat Edaran tidak menjadi momok yang menakutkan dan atau tidak
              lagi  menjadi  acuan  bagi  pemerintah  dalam  menetapkan  nilai  kenaikan  besaran  UMP  dan
              dimintakan transparansi BPS dalam menetapkan indicator (angkatan kerja mana saja) untuk
              dimasukkan kedalam rumusan yang bermuara terbitnya angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi
              di Provinsi Riau. Dimana angka ini akan menjadi acuan di dalam proses penetapan UMP oleh
              para stakeholder terkait di Dewan Pengupahan Provinsi Riau.

              penulis  adalah  Juandy  Hutauruk  menjabat  sebagai  Ketua  Koordinator  Wilayah  Konfederasi
              Serikat Buruh Seluruh Indonesia Provinsi Riau (Korwil KSBSI Riau)..



















                                                           413
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419