Page 417 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 417

Judul               Komnas HAM minta Presiden evaluasi Kepmenaker 260/2015
                Nama Media          antaranews.com
                Newstrend           Evaluasi Kepmenaker 260/2015
                Halaman/URL         https://www.antaranews.com/berita/2461509/komnas-ham-minta-
                                    presiden-evaluasi-kepmenaker-260-2015
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2021-10-15 14:29:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen Binapenta
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam meminta kepada Presiden
              untuk mengevaluasi Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 260 Tahun 2015 tentang
              Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara-Negara
              Kawasan Timur Tengah.  Dalam keterangan yang dikutip dari laman resmi Komisi Nasional Hak
              Asasi Manusia (Komnas HAM), di Jakarta, Jumat, Anam menilai bahwa Kepmenaker No. 260
              Tahun  2015  menyebabkan  diskriminasi,  pelanggaran  hak  buruh  migran  perempuan,  dan
              perdagangan manusia atau  human trafficking.



              KOMNAS HAM MINTA PRESIDEN EVALUASI KEPMENAKER 260/2015

              Jakarta - Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam meminta kepada
              Presiden untuk mengevaluasi Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 260 Tahun 2015
              tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara-
              Negara Kawasan Timur Tengah.

              Dalam keterangan yang dikutip dari laman resmi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
              HAM), di Jakarta, Jumat, Anam menilai bahwa Kepmenaker No. 260 Tahun 2015 menyebabkan
              diskriminasi, pelanggaran hak buruh migran perempuan, dan perdagangan manusia atau  human
              trafficking  .

              "Hal ini harus dievaluasi oleh Presiden. Jadi,  level  -nya harus Presiden. Jadi, harus dievaluasi,
              dicabut, lalu Presiden menginstruksikan pada semua elemen yang menunjang, baik Menteri Luar
              Negeri, Menteri Ketenagakerjaan, termasuk juga Menteri Investasi untuk memikirkan hal ini,"
              tutur Anam.

              Ia mengatakan, peraturan tersebut merupakan akibat dari tidak adanya hubungan legal yang
              baik  dengan  beberapa  negara  di  kawasan  Timur  Tengah,  sehingga  sering  terjadi  kekerasan
              kepada buruh migran yang sulit untuk ditangani oleh pihak berwenang.

              "Kekerasan terhadap buruh migran di negara Timur Tengah sangat tinggi," ucap dia.

              Oleh karena itu, Anam berpandangan bahwa Pemerintah harus bekerja keras dalam  menata
              hubungan legal dan politik dengan berbagai macam negara, misalnya dengan negara-negara


                                                           416
   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422