Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 50

85 PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI TAIWAN POSITIF COVID-19, KEPALA BP2MI:
              MASALAH SERIUS
              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) menyatakan kasus 85 Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Taiwan sebagai masalah yang sangat
              serius.  Pasalnya,  kasus  ini  menyebabkan  otoritas  Taiwan  mengambil  tindakan  penghentikan
              sementara penempatan PMI. Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya sejauh ini
              sudah  serius  menangani  pandemi  Covid-19  dengan  dikeluarkannya  Surat  Edaran  yang
              mewajibkan  PMI  melakukan  tes  PCR  sebelum  berangkat  ke  negara  penempatan  pada  9
              September  2020.  "Surat  Edaran  ini  kami  keluarkan  bahkan  sebelum  otoritas  Taiwan
              mengeluarkan ketentuan untuk swab PCR. Bagi kami, adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif
              di  Taiwan  adalah masalah yang  sangat  serius," ujar  Benny  dalam  keterangan  tertulis,  Rabu
              (2/12/2020). Setelah Taiwan menghentikan penempatan, Benny telah bertemu dengan TETO,
              perwakilan otoritas Taiwan di Indonesia guna mendapatkan klarifikasi terkait pengumuman itu.
              Baca  juga:  BP2MI:  Taiwan  Hentikan  Sementara Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  Usai
              bertemu  dengan  TETO,  pihaknya  merekomendasikan  Kementerian  Ketenagakerjaan  supaya
              mencabut  izin  Perusahaan  Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI)  yang  melanggar
              protokol kesehatan dan terbukti tidak melakukan tes PCR terhadap PMI. "Sejalan dengan itu,
              kami  akan  membuat  tim  khusus  berkolaborasi  dengan  TETO  untuk  melakukan  pengetatan,
              pengawasan, dan evaluasi, sejauh mana P3MI secara efektif dan konsisten melakukan tes PCR
              untuk para PMI sebelum berangkat ke negara penempatan," kata Benny. Selain itu, pihaknya
              berencana akan mengundang P3MI dan sarana kesehatan (Sarkes) untuk memberikan arahan
              terkait penempatan PMI di masa pandemi Covid-19 pada Senin (7/12/2020). Nantinya, setiap
              P3MI yang mendapat undangan wajib menyerahkan daftar nama PMI yang akan dan sudah
              dikirim ke Taiwan, termasuk bukti-bukti pemeriksaan PCR. “Bersamaan dengan itu, BP2MI juga
              meminta bantuan otoritas Taiwan untuk menginformasikan dengan lengkap nama-nama PMI
              yang terkonfirmasi Covid-19 sebagai referensi untuk melakukan tracing di dalam negeri," kata
              Benny. Sejalan dengan itu, pihaknya juga berencana akan mengevaluasi kebijakan internal guna
              memperkuat upaya menekan penyebaran Covid-19. Baca juga: Indonesia Kecam Terulangnya
              Penyiksaan Pekerja Migran, Malaysia Diminta Awasi Ketat Majikan "BP2MI akan melakukan revisi
              terhadap  Surat  Edaran  Kepala  BP2MI  tanggal  9  September  2020  yang  lebih  kuat  dengan
              mencantumkan sanksi terhadap P3MI yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan ketat
              dan tidak dapat membuktikan hasil PCR yang valid," jelas Benny. Taiwan menetapkan suspensi
              terhadap penempatan PMI ke Taiwan selama dua minggu, dari 4-17 Desember 2020 dan akan
              menginformasikan lebih lanjut mengenai penerimaan PMI ke Taiwan setelah 17 Desember 2020.
              Adapun bagi 14 P3MI yang menjadi sumber cluster positif Covid-19 dari 85 PMI tersebut, hanya
              dapat ditempatkan kembali ke Taiwan jika telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian
              Kesehatan RI dan BP2MI, serta mendapatkan persetujuan CDC Taiwan.
























                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55