Page 17 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 17
Judul Jatuh Buruh Di Kuasa Kapital
Nama Media Republika
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg13
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-09-28 05:27:00
Ukuran 571x340mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 559.580.000
News Value Rp 2.797.900.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Atas nama daya saing dan investasi, pemerintah sejak awal tahun gencar mendorong omnibus
law RUU Cipta Kerja. Kehadiran pandemi dan krisis Covid-19 menjadi pembenaran untuk semakin
memacu pembahasan RUU yang dipenuhi berbagai kontroversi ini di parlemen. Salah satu
kontroversi RUU Cipta Kerja ini ada di klaster ketenaga-kerjaan, dimana RUU bertujuan
menurunkan biaya tenaga kerja Indonesia yang dipandang mahal dan memberatkan pengusaha.
Hingga kini, Indonesia masih mengandalkan comparative advantage dengan biaya tenaga kerja
murah dan pasar domestik yang besar sebagai daya tarik utama perekonomian.
JATUH BURUH DI KUASA KAPITAL
Atas nama daya saing dan investasi, pemerintah sejak awal tahun gencar mendorong omnibus
law RUU Cipta Kerja. Kehadiran pandemi dan krisis Covid-19 menjadi pembenaran untuk semakin
memacu pembahasan RUU yang dipenuhi berbagai kontroversi ini di parlemen. Salah satu
kontroversi RUU Cipta Kerja ini ada di klaster ketenaga-kerjaan, dimana RUU bertujuan
menurunkan biaya tenaga kerja Indonesia yang dipandang mahal dan memberatkan pengusaha.
Hingga kini, Indonesia masih mengandalkan comparative advantage dengan biaya tenaga kerja
murah dan pasar domestik yang besar sebagai daya tarik utama perekonomian.
Ketika negara-negara lain telah jauh bergerak ke competitive advantage dengan adopsi teknologi
tinggi, aktivitas R&D, dan keahlian tenaga kerja, bahkan melangkah ke collaborative advantage
dengan keunggulan yang diraih melalui aliansi strategis, klasterisasi industri, kemitraan
pemerintah-swasta, dan reformasi birokrasi, kita masih terus menuding upah buruh sebagai
faktor utama lemahnya daya saing perekonomian.
Ringkih Upah Tenaga Kerja
Dengan tenaga kerja tidak terampil yang berlimpah, Indonesia memiliki tantangan besar untuk
menarik investasi dan menyediakan lapangan kerja yang luas. Pasca krisis 1997, tekanan ini
semakin meningkat seiring stagnasi transformasi perekonomian, bahkan terjadi deindus-trialisasi
dimana sektor manufaktur yang signifikan menciptakan pekerjaan formal, justru semakin
menurun perannya.
16