Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MEI 2021
P. 92

MENAKER MINTA PEKERJA BONGKAR MUAT DIDAFTARKAN BPJS
              KETENAGAKERJAAN
              Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Ida Fauziyah meminta perusahaan yang mempekerjakan
              Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) mengikutsertakan pekerjanya dalam program jaminan sosial
              ketenagakerjaan. Ida menilai TKBM bekerja dengan risiko cukup tinggi, sehingga pelindungan
              jaminan sosial mutlak harus diberikan.

              "Karena ini adalah salah satu jenis pekerjaan yang berisiko cukup tinggi, karena risiko cukup
              tinggi, saya kira Negara perlu hadir memastikan perlindungan kepada bapak/ibu semua," kata
              Menaker Ida dalam keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

              Hal ini disampaikan Ida saat menghadiri Sosialisasi Jaminan Sosial Bagi Tenaga Kerja Bongkar
              Muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam kesempatan ini, ia pun menyampaikan
              data BPJS Ketenagakerjaan pada Mei 2021 yang mencatat jumlah TKBM Pelabuhan Tanjung
              Priok sebanyak 2.325 orang.
              Menaker mengungkap dari jumlah tersebut seluruhnya telah menjadi peserta Program Jaminan
              Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM). Selain itu, lanjut Ida, sebagian
              pekerja juga mendaftar sebagai peserta program Jaminan Hari Tua (JHT).

              "Saya kira apa yang sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok ini bisa menjadi contoh bagi
              pelabuhan lainnya," terangnya Menaker menjelaskan Pemerintah telah memberlakukan sejumlah
              aturan untuk memberikan pelindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang optimal. Adapun
              hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
              Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
              Sosial,  dan  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  berikut  aturan
              turunannya.

              Selain itu, ia pun menyebutkan pemerintah menghadirkan UU Cipta Kerja tidak hanya untuk
              meningkatkan  investasi  guna  menciptakan  lapangan  kerja,  namun  juga  untuk  memperkuat
              sistem jaminan sosial ketenagakerjaan yang sudah ada.

              "Pemerintah berharap ada investasi baru yang menyerap tenaga kerja, tapi pemerintah juga
              melakukan perlindungan kepada mereka yang sudah bekerja," sebut Menaker.
              Lebih  lanjut,  Ida  menjelaskan  penguatan  pelindungan  sosial  untuk  para  pekerja  diwujudkan
              salah  satunya  melalui  peluncuran  program  jaminan  sosial  baru,  yakni  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan (JKP).

              Ia menyebutkan JKP diperuntukkan bagi pekerja peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang
              ter-PHK. Nantinya, kata Ida, mereka akan mendapatkan manfaat berupa cash benefit, pelatihan
              kerja, hingga informasi pasar kerja.

              "Ini  bukti  bahwa  pemerintah  sangat  concern  dalam  memberikan  pelindungan  kepada
              pekerjanya," kata Menaker.

              Langsung klik halaman berikutnya soal respons Bos BPJS Ketenagakerjaan.

              Senada  dengan  Menaker,  Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan,  Anggoro  Eko  Cahyo
              mengatakan TKBM bekerja pada jenis pekerjaan dengan risiko cukup tinggi. Oleh karenanya, ia
              berharap TKBM dapat mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.
              Anggoro menjelaskan berbagai program yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya
              untuk membantu pekerja/buruh manakala mengalami kecelakaan kerja, namun juga memberi
              pelindungan kepada keluarganya.

                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97