Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 202

"Tidak  ada  kabar  apapun,  tiba-tiba  keluar  keputusan,  THR  yang  dibayar  cuma  Rp700  ribu,"
              imbuh dia.
              Atas  keluhan  ini,  Iswan  mengatakan  serikat  buruh  akan  mengadu  ke  Erick  Thohir.  Sebab,
              menurutnya,  DAMRI  sebagai  BUMN  sudah  memberikan  contoh  yang  tidak  baik  kepada
              perusahaan lain dan tentunya merugikan karyawannya.

              "Saat ini, belum ada komunikasi dengan manajemen DAMRI maupun Kementerian BUMN. Tapi
              setelah  diungkap  ke  media  ini,  kami  akan  komunikasi.  Saya  minta  Pak  Erick  Thohir  bisa
              memperhatikan kenapa bisa BUMNnya seperti ini, padahal BUMN seharusnya memberi contoh
              ke perusahaan swasta lain, tapi justru seperti ini," ujar Iswan.

              Tak  cuma  masalah  THR,  ia  mengatakan  ada  beberapa  masalah  lain  yang  juga  membebani
              karyawan DAMRI, yaitu perusahaan diam-diam tidak membayar upah pekerja sekitar lima sampai
              delapan bulan. Menurut laporan yang diterimanya, hal ini dilakukan DAMRI secara diam-diam
              tanpa sepengetahuan Kementerian BUMN.
              "Sudah ada beberapa daerah yang tidak bayar upah untuk 5-8 bulan, mengenai di mananya,
              nanti bisa dicek lagi. Ini memang DAMRI agak arogan dan sewenang-wenang. Tapi kalau ada
              pekerja yang menentang, langsung dimutasi, salah satunya ada pekerja di Bandung jadi dimutasi
              ke Merauke karena hal ini," tuturnya.
              Lebih lanjut, kata Iswan, ada pula pekerja DAMRI di beberapa daerah yang upahnya hanya
              dibayar  setengahnya  saja.  Lalu,  ada  pula  pekerja  DAMRI  yang  nasib  pesangon  dan  uang
              pensiunnya tidak jelas.

              Begitu  pula  dengan  status  kerja  karyawan,  di  mana  masih  ada  yang  kontrak  (outsourcing).
              "Padahal  menurut  aturan,  perusahaan  transportasi  seharusnya  sudah  tidak  boleh  lagi  pakai
              pekerja kontrak, apalagi ini BUMN, tapi di DAMRI banyak yang pekerja kontrak," ungkapnya.

              Iswan  menduga  berbagai  sengkarut  masalah  ketenagakerjaan  di  DAMRI  ini  mungkin  sedikit
              banyak terpengaruh dampak pandemi covid-19. Maklum saja, sektor transportasi menjadi salah
              satu  yang  paling  terpukul  akibat  pembatasan  mobilitas  dan  aktivitas  masyarakat  selama
              pandemi.

              Namun, ia tetap menyayangkan bila kondisi tersebut tidak diungkap manajemen DAMRI secara
              transparan kepada pekerja. Selain itu, juga tak dibarengi dengan solusi yang adil kepada pekerja.

              "Ya mungkin nanti alasannya pandemi, tapi seharusnya tidak jadi mengurangi tunjangan dan
              upah pekerja," jelasnya.

              Sementara redaksi telah menghubungi Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin untuk
              meminta tanggapan mengenai tudingan dari serikat buruh. Namun, belum ada tanggapan hingga
              berita ini diturunkan.

















                                                           201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207