Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 92
Oleh karena itu, sejak 2020, APO memiliki program dalam membantu dunia usaha dan sektor
kritis lainnya, agar mampu bertahan dan keluar dari kesulitan akibat pandami.
Direktur Bina Peningkatan Produktivitas Ditjen Binalatvoktas Kemnaker yang juga Acting Director
APO for Indonesia Ghazmahadi mengatakan Indonesia telah ikut memanfaatkan program APO
ini untuk membantu pemulihan UMKM dan sektor kritis lainnya di Indonesia.
Penanggulangan pandemi itu juga didukung APO dalam penguatan kemampuan digital National
Productivity Organization (NPOs).
"Kemampuan digital ini untuk mendukung program berbasis digital (virtual) dalam rangka
peningkatan produktivitas di seluruh negara APO," kata Ghazmadhadi pada Governing Body
Meeting (GBM) seluruh anggota APO pada Rabu (9/6) secara virtual.
Menurutnya, APO akan tetap melakukan monitoring dan pendampingan dalam pelaksanaan
program ini. Lebih lanjut, program ini akan di perpanjang yakni dari semula sampai 1 Desember
2021, kini menjadi 1 Juli 2022. Hal itu seusai adanya persetujuan dari semua negara anggota
APO.
"Itu telah disampaikan oleh Sekretaris Jenderal APO, AKP Mochtan, dengan persetujuan semua
negara anggota APO," ucapnya.
Selain itu, pada sesi pertemuan pimpinan tertinggi dari 20 negara anggota APO ke-63, disepakati
komitmen untuk pelaksanaan Green Productivity 2.0 di seluruh negara anggota APO.
Green Productivity 2.0 merupakan update dan rebrand konsep Green Productivity.
Program penerapan Green Productivity yang akan diimplementasikan di seluruh negara anggota
APO ini merupakan pendanaan pemerintah Jepang melalui Special Cash Grant.
"Program ini merupakan dukungan APO terhadap kepedulian terhadap keberlangsungan
lingkungan yang semakin meningkat," ungkap Ghazmahadi.
Dia menjelaskan kesepakatan pelaksanaan Green Productivity 2.0 tersebut dicapai setelah
anggota APO menyampaikan proposal dalam teleconference GBM APO yang dipimpin Sekjen
APO, AKP Mochtan (Indonesia) dan pimpinan sidang APO, Zakia Sultana ( Secretary Ministry of
Industries Vietnam) pada Senin (7/6).
GMB yang berlangsung selama dua hari (8-9/6) ini diikuti perwakilan APO dari 20 negara secara
virtual. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama 4 jam tersebut, yakni Indonesia, Filipina,
Vietnam, Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja, Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki,
Malaysia, Fiji, India, RRT, Nepal, Republik Korea, Pakistan, Laos, dan Iran.
(jpnn).
91