Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 121

"Kami bertanya-tanya. Ada kepentingan apa sehingga para anggota Panja Baleg Omnibus Law
              tersebut ngebut membahas RUU yang banyak ditolak berbagai pihak ini? Padahal omnibus law
              menyangkut kepentingan rakyat dan akan berdampak 30 hingga 40 tahun ke depan bagi Bangsa
              Indonesia.  Tetapi  justru  pembahasannya  dilakukan  dengan  terburu-buru  dan  diam-diam,"
              katanya melalui keterangan tertulis, Senin (3/8/2020).

              Iqbal menegaskan, jika Panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta Kerja telah melanggar undang-
              undang keterbukaan informasi yang menjadi hak publik. Ironisnya, pembahasan omnibus law
              tetap dilakukan meskipun DPR sedang reses.

              "Mereka, patut diduga, seperti sedang mengejar setoran dan ketakutan menghadapi rakyat dan
              kaum buruh yang sudah banyak menyampaikan penolakan," lanjutnya.

              Dalam  hal  ini,  imbuh  Iqbal,  KSPI  meminta  agar  omnibus  law  dihentikan  pembahasannya.
              Selanjutnya,  DPR  bersama  pemerintah  fokus  pada  strategi  pencegahan  darurat  pemutusan
              hubungan kerja (PHK) yang mengancam jutaan buruh. Menurut Iqbal, khusus untuk anggota
              KSPI  di  sektor  tekstil  dan  garmen  saja,  selama  pandemi  ini  sudah  96.000  orang  buruh
              dirumahkan. Sebagian besar tidak mendapatkan upah penuh.

              Sedangkan buruh yang terkena  PHK  sudah mencapai kisaran 100.000 orang yang tersebar di
              57  perusahaan.  Sementara,  yang  masih  dalam  proses  PHK  dan  saat  ini  sedang  dalam
              perudingan  dengan  serikat  pekerja  terjadi  di  15  perusahaan.  Sebelumnya,  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan apresiasi terhadap Tim Tripartit yang telah bersama-
              sama menyelesaikan pembahasan  RUU Cipta Kerja  Klaster Ketenagakerjaan.

              Tim Tripartit yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah secara intens
              terus  berdialog  selama  hampir  sebulan  untuk  membahas  subtansi  RUU  Cipta  Kerja  klaster
              Ketenagakerjaan ini.

              "Untuk selanjutnya saya selaku penerima amanat dari Menko Perekonomian maka kami akan
              menyampaikan laporan hasil pembahasan RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan dari Tim
              Tripartit ini kepada Menko Perekonomian. Untuk kemudian diserahkan ke DPR untuk proses
              pembahasan berikutnya," ujarnya..

































                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126