Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 123

KSPI DESAK DPR HENTIKAN PEMBAHASAN OMNIBUS LAW

              Ratusan buruh kembali melakukan aksi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, (3/8). Aksi ini
              dilakukan sehubungan dengan adanya informasi bahwa Panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta
              Kerja  akan  melanjutkan  pembahasan  RUU  tersebut  yang  terkesan  diam-diam  dan  dadakan.
              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  Said Iqbal  menegaskan, aksi serupa
              juga akan diakukan secara bergelombang di berbagai provinsi dan puncaknya adalah tanggal
              14 Agustus 2020 bersamaan dengan sidang paripurna DPR yang akan diikuti puluhan ribu buruh.
              "KSPI menyesalkan dan mengutuk keras sikap panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang
              terkesan  melakukan  rapat  diam-diam  dan  dadakan,  yang  melanggar  undang  undang
              keterbukaan informasi yang menjadi hak publik," kata Said Iqbal.

              Ironisnya, kata Said Iqbal, pembahasan Omnibus Law tetap dilakukan meskipun DPR sedang
              reses. Said Iqbal menyebut hal itu dilakukan para wakil rakyat dengan berlindung "di ketiak"
              pimpinan DPR yang sudah memberikan izin membahas RUU tersebut.

              "Mereka, patut diduga, seperti sedang mengejar setoran dan ketakutan menghadapi rakyat dan
              kaum buruh yang sudah banyak menyampaikan penolakan," ujarnya.

              Ratusan buruh kembali melakukan aksi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, (3/8). (Foto:
              MP/Ponco Sulaksono)

              "Kami bertanya-tanya. Ada kepentingan apa, sehingga para anggota Panja Baleg Omnibus Law
              tersebut ngebut membahas RUU yang banyak ditolak berbagai pihak ini? Padahal omnibus law
              menyangkut kepentingan rakyat dan akan berdampak 30 hingga 40 tahun ke depan bagi bangsa
              Indonesia, tetapi justru pembahasannya dilakukan dengan terburu-buru dan diam-diam."

              KSPI meminta agar pembahasan Omnibus Law dihentikan. DPR bersama pemerintah diminta
              fokus pada strategi pencegahan darurat PHK yang mengancam jutaan  buruh. KSPI menilai,
              sampai  saat  ini  belum  ada  roadmap  (peta  jalan)  dari  Menteri  Ketenagakerjaan  dan  Menko
              Perekonomian terkait strategi untuk mencegah darurat PHK massal akibat COVID-19. Menurut
              Said Iqbal, khusus untuk anggota KSPI di sektor tekstil dan garmen saja, selama pandemi ini
              sudah 96 ribu orang dirumahkan. Sebagian besar tidak mendapatkan upah penuh. Sedangkan
              yang di PHK sudah mencapai 100 ribuan orang yang tersebar di 57 perusahaan.

              "Sementara yang masih dalam proses PHK dan saat ini sedang dalam perudingan dengan serikat
              pekerja terjadi di 15 perusahaan," kata Said Iqbal. (Pon)  .




























                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128