Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 61

Menaker  mengatakan  ada  beberpa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  menjalin  sinergitas
              tersebut.  Hal-hal  tersebut,  di  antaranya  mengedepankan  dialog  dalam  menampung  aspirasi
              stakeholder,  memberikan  pemahaman  positif  mengenai  RUU  Ciptaker  khususnya  klaster
              ketenagakerjaan, berkoordinasi dengan institusi terkait di daerah masing-masing.

              "Disnaker harus mendukung dan berkontribusi dalam aktivitas komunikasi publik terkait RUU
              Ciptaker klaster ketenagakerjaan," imbuhnya.

              Menaker  menekankan  RUU  Ciptaker  dirancang  untuk  menjawab  kebutuhan  tantangan
              ketenagakerjaan, terlebih saat kondisi pandemi Covid-19. Pemerintah berupaya memperluas
              kesempatan kerja, meningkatkan perlindungan dan kelangsungan bekerja, serta meningkatkan
              perlindungan hak jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Selain itu, kata Menaker, RUU Ciptaker bukan hanya bertujuan membuka kesempatan kerja bagi
              calon pekerja. Pekerja yang eksis bekerja juga harus dipastikan pengembangannya. Menaker
              mengakui pemerintah masih perlu menyempurnakan RUU Ciptaker dengan mendengar aspirasi
              stakeholder. Di sisi lain kondisi pandemi Covid-19 menjadi pelecut semangat pemerintah untuk
              menuntaskan RUU Ciptaker.

              "Mengingat  jumlah  pengangguran  semakin  bertambah  hingga  3,5  juta,  maka  akan  menjadi
              pekerjan  serius  bagi  pemerintah  dan  Disnaker  seluruh  Indonesia  dalam  penuntasan  RUU
              Ciptaker," ucapnya.
              Lebih jauh Menaker menyampaikan dalam proses pembahasan RUU Ciptaker secara tripartit
              atau pelibatan tiga pihak ditemukan dinamika yang positif dengan adanya dialog yang berjalan
              dinamis  dan  kondusif,  serta  banyak  masukan  yang  bersifat  konstruktif.  Semua  materi  telah
              selesai dibahas dengan hasil pembahasan yaitu beberapa materi yang tercapai kesepahaman
              bersama dan terdapat materi yang mendapat masukan sesuai pandangan masing-masing unsur.

              Adapun  hasil  pembahasan  tersebut  mengandung  10  pokok  hasil  pembahasan  di  klaster
              ketenagakerjaan.  Materi-materi  itu  adalah  materi  bagian  umum,  materi  TKA,  materi  PKWT,
              materi alih daya, materi waktu kerja dan istirahat, materi pengupahan, materi pesangon dan
              PHK, materi sanksi, materi jaminan kehilangan pekerjaan dan materi penghargaan lainnya.

              "Juga  disepakati  bahwa  penyusunan  peraturan  pelaksanaan  RUU  Ciptaker  akan  segera
              dilaksanakan dengan mengikutsertakan unsur pengusaha dan unsur SP/SB, serta pihak-pihak
              terkait lainnya," tandasnya. ruf/N-3.





























                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66