Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 40

Ia  mengatakan,  untuk  mengurangi  sindikat  pengiriman  PMI  secara  ilegal,  maka  harus  ada
              pencegahan sejak awal sebagai bentuk perlindungan awal. Pihaknya telah membentuk satuan
              tugas (satgas) pemberantasan sindikat pengiriman PMI.

              BP2MI juga mendorong untuk pembebasan biaya penempatan untuk 10 sektor pekerjaan yang
              rentan  dengan  eksploitasi.  Kesejahteraan  PMI  diperhatikan  dengan  pemenuhan  kebutuhan
              pembiayaan, agar terhindar dari praktik pengiriman PMI ilegal.

              "Di  situlah  bukti  keadilan  negara  yang  sesungguhnya,  tapi  di  luar  itu  kami  juga  sedang
              melakukan modernisasi sistem. Saya bermimpi bisa memiliki koneksi integrasi sistem dengan
              masi ng-masing unit kerja  kementerian/lembaga yang lainnya, sehingga bisa memiliki big single
              data," ucap Benny.

              BPJS Ketenagakerjaan

              Ahmad  Sulintang  mengatakan,  pihaknya  juga  memperhatikan  permasalahan  data  yang  ada.
              Sebab, hal ini memengaruhi jumlah PMI yang harus diiku-sertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan.

              "Terus terang sejak tahun 2017 sampai sekarang, kami baru memasukkan 490 ribu PMI yang
              terlindungi oleh jaminan sosial. Pendataan terhadap PMI baru kami lakukan mulai tahun 2017,
              sebab baru di tahun tersebut BPJS Ketenagakerjaan ditugaskan untuk memberikan perlindungan
              sosial kepada PMI," ucap Ahmad.

              Pembenahan data ini menjadi pekerjaan rumah (PR) seluruh pihak, khususnya untuk melindungi
              PMI di luar negeri yang tidak pulang tetapi meneruskan pekerjaannya. PMI ini banyak yang tidak
              memiliki jaminan sosial.

              "PMI seperti ini yang belum tentu memiliki jaminan sosial. Oleh karena itu diperlukan singk data
              (yang akurat)," ucapnya.
              Minta Perlakuan Manusiawi

              Sementara  itu,  Sring  Atin  mengatakan,  bila  negara  melihat  besarnya  peran  PMI  terhadap
              perekonomian  negara,  maka  pemerintah  harus  memperlakukan  PMI  secara  manusiawi.
              Pemerintah mengupayakan agar buruh migran itu tidak lagi menjadi korban sindikat pengiriman
              PMI secara ilegal. Sebab, sindikat tersebut memanfaatkan situasi kemiskinan yang dialami oleh
              banyak rakyat Indonesia sampai saat ini.

              "Sementara  itu,  dengan  dibukanya  penempatan  PMI  ke  luar  negeri  sekarang  semakin
              memperjelas bahwa kedudukan buruh migran di mata negara adalah aset barang. Seperti barang
              dagangan yang dijual demi devisa untuk membayar utang atau menghadapi resesi ekonomi yang
              diprediksi akan terjadi di Indonesia," ucapnya.

              Ia mengatakan, bila pemerintah mengakui buruh migran sebagai manusia, artinya negara akan
              berusaha untuk menjamin hak libur, istirahat, jam kerja, dan hak berorganisasi. Sebab banyak
              negara yang ditempati PMI belum menjamin hak berorganisasi. Hal ini yang menyebabkan PMI
              tetap berada dalam berbagai masalah penyiksaan dan pelanggaran aturan.

              "Peran organisasi itu tidak bisa diabaikan negara. Kami yang berada di garda terdepan dalam
              melindungi teman-teman di luar negeri, agar mereka terbebas dari segala macam pelanggaran
              ataupun pelecehan yang dilakukan oleh majikan ataupun oknum-oknum tertentu," ucap wanita
              yang juga menjadi ketua Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) ini.
              Sring Atin mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, pihaknya ingin negara hadir.
              Pemerintah bisa hadir dengan memberikan bantuan langsung untuk keluarga pekerja migran.



                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45