Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 44

Awiek, sapaan akrab Baidowi, menilai wajar proses sidang yang berjalan di Pengadilan Tata
              Usaha  Negara  (PTUN)  Jakarta  sebagai  tindak  lanjut  gugatan  warga.  "Ya  itu  biasa  saja,  hak
              konstitusional warga mengajukan gugatan dan selama belum ada putusan, ya, kita tetap jalan,"
              kata Wakil Ketua  Baleg DPR RI  Achmad Baidowi saat dihubungi  Republika  , Kamis (10/9).

              Ia juga tak mempermasalahkan permohonan tim penggugat dalam sidang yang digelar pada
              Selasa (8/9) lalu. "Namanya permintaan permohonan ya boleh boleh saja meminta putusan sela,
              yang tidak boleh adalah memaksa hakim, itu yang tidak boleh itu melanggar undang undang.
              Tapi kalau meminta memohon itu biasa tergantung hakimnya mau mengabulkan permohonan
              atau tidak," ujar Awiek.

              Sementara itu, pada Selasa (10/9) lalu, sidang tersebut terungkap sejumlah fakta yang dianggap
              menunjukkan  cacat  prosedur  RUU  Ciptaker.  "Keterangan  yang  dihadirkan  para  saksi
              mengonfirmasi bahwa pemerintah tidak pernah membuka draf dan Naskah Akademik RUU Cipta
              Kerja  hingga  pembahasan  diserahkan  ke    DPR  RI    dengan  alasan  menghindari  kegaduhan
              publik,"  kata  Merah  Johansyah  Ismail  dan  Tim  Advokasi  Untuk  Demokrasi  Bersama  Para
              Pengugat Surat Presiden yang terdiri dari KPBI, KPA, dan YLBHI, dalam keterangannya, Rabu
              (9/9).

              Dalam sidang yang bernomor 97/G/2020/PTUN-JKT itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku
              tergugat yang diwakili Jaksa Pengacara Negara menghadirkan tiga saksi fakta dari Kementerian
              Koordinator  Perekonomian  (Kemenko  Perekonomian),  Kementerian  Hukum  dan  HAM
              (Kemenkumham) dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

              Para penggugat mengatakan pemerintah juga mengakui bahwa Naskah Akademik RUU Cipta
              Kerja  dibuat  secara  bersamaan  dengan  draf  RUUnya.  Kecatatan  lainnya,  Para  penggugat
              menambahkan  Naskah  Akademik    RUU  Ciptaker    tidak  pernah  diberikan  dalam  pertemuan
              dengan buruh sebelum Surpres diterbitkan untuk menghindari kegaduhan publik..










































                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49