Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 77
Presiden G20, Kerajaan Arab Saudi. Adapun Deklarasi Menteri Ketenagakerjaan G20 tersebut
mencakup empat isu strategis terkait ketenagakerjaan.
Pertama, mengadaptasi perlindungan sosial untuk mencerminkan pola kerja yang berubah.
Kedua, mempersiapkan kaum muda yang lebih baik untuk transisi dunia kerja. Ketiga,
mewujudkan kesetaraan gender di dunia kerja. Keempat, mengeksplorasi penerapan wawasan
perilaku dalam rangka merumuskan kebijakan pasar tenaga kerja yang kuat untuk diadopsi ke
dalam Deklarasi Menteri Perburuhan dan Tenaga Kerja negara anggota G20.
"Kebijakan perlindungan sosial di saat krisis dan kondisi normal, dapat terus diperkuat dengan
mendorong dialog sosial untuk menghasilkan skema perlindungan yang terbaik, tepat dan
inklusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/9/2020).
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan virtual dengan para Menteri Perburuhan dan
Ketenagakerjaan dari Negara Anggota G20 pada sesi II Asia Pacific Regional Event, yang bertema
'Mendukung perusahaan dan Melindungi Pekerja di Asia dan Pasifik'.
Menurutnya, pandemi COVID-19 merupakan peluang bagi negara-negara G20 untuk
merefleksikan dan mengoptimalkan kebijakan perlindungan sosial bagi pekerja, yang sebaiknya
terintegrasi agar terwujud perlindungan sosial bagi semua pihak.
Ida juga mengatakan Indonesia sadar akan pentingnya peningkatan keterampilan dan daya
saing dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Hal ini merupakan upaya untuk
membawa kaum muda yang masih berstatus NEET (not in employment, education and/or
training) ke pasar tenaga kerja sehingga bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan dan
penghasilan. Pasalnya, berdasarkan proyeksi data hingga tahun 2025, tingkat pengangguran
kaum muda mencapai kurang dari 15%.
"Untuk itu, Indonesia optimis dalam mencapai komitmen Antalya Target 2025, menurunkan
tingkat pengangguran muda hingga 15 persen di tahun 2025," katanya.
Lebih lanjut Ida menjelaskan pemerintah Indonesia juga terus memperkuat upaya nasional
dalam pengembangan keterampilan yakni melalui pelatihan kerja dan magang, yang bertujuan
mempersiapkan kaum muda dalam menghadapi transisi di dunia kerja.
Adapun upaya lain juga dilakukan melalui berbagai pertemuan, seperti halnya pada ASEAN
Labour Ministers Meeting periode 2020-2022 yang akan datang. Acara yang di bawah Keketuaan
Indonesia ini akan memprioritaskan isu bertema pemuda yakni, 'Promoting ASEAN Workers for
Competitiveness, Resilience and Agility in the Future of Work'.
"Indonesia percaya dengan memajukan kesetaraan gender akan mendorong pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini juga merupakan amanat bersama dalam
mencapai Brisbane Goals 2025," paparnya.
Ida menambahkan Indonesia menyadari pasar tenaga kerja saat ini sangat dipengaruhi oleh tren
global yang harus diatasi dengan inovasi berbasis bukti untuk membentuk kebijakan yang tepat,
baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Behavioral Insight mengkolaborasikan peran pemerintah, masyarakat dan dukungan teknologi
informasi sehingga dapat menjadi salah satu metode alternatif dalam perumusan kebijakan,"
jelasnya.
Oleh karena itu, Deklarasi Menteri Perburuhan dan Tenaga Kerja G20 menjadi upaya untuk
mengatasi dampak pandemi dan persiapan menuju pemulihan pandemi COVID-19. Hal ini bisa
dilakukan melalui kerja sama dengan Menteri negara lain yang tergabung dalam anggota G20
untuk mendukung komitmen di berbagai bidang.
76