Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 82
dalam Deklarasi Menteri Perburuhan dan Tenaga Kerja negara-negara anggota G20. Namun
demikan fokus utaam saat ini ialah bagaimana melindungi pekerja dari dampak corona virus.
"Kebijakan perlindungan sosial di saat krisis dan kondisi normal, dapat terus diperkuat dengan
mendorong dialog sosial untuk menghasilkan skema perlindungan yang terbaik, tepat dan
inklusif, " lanjutnya.
Ida mengatakan pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi negara-negara G20 untuk
merefleksikan dan mengoptimalkan kebijakan perlindungan sosial bagi pekerja yang sebaiknya
terintegrasi dalam mewujudkan perlindungan sosial untuk semua. Terkait mempersiapkan
generasi muda yang lebih baik dan berkualitas, sambungnya, Indonesia menyadari pentingnya
peningkatan keterampilan dan daya saing bagi kaum muda.
Hal ini sebagai upaya untuk membawa kaum muda yang masih berstatus NEET ( not in
employment, education and/or training ) ke pasar tenaga kerja, sehingga mereka memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan proyeksi data hingga
tahun 2025, tingkat pengangguran kaum muda dapat mencapai kurang dari 15 persen pada
tahun 2025.
"Untuk itu, Indonesia optimis dalam mencapai komitmen Antalya Target 2025, menurunkan
tingkat pengangguran muda hingga 15 persen di tahun 2025, " jelasnya.
Selain itu, pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya pengembangan keterampilan melalui
pelatihan kerja dan magang untuk mempersiapkan kaum muda yang lebih baik dalam
menghadapi transisi di dunia kerja. Khususnya di tingkat regional, ASEAN Labour Ministers
Meeting periode 2020-2022 yang akan datang akan memprioritaskan isu yang bertemakan
pemuda, yaitu Promoting ASEAN Workers for Competitiveness, Resilience and Agility in the
Future of Work.
81