Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 87

SUDAH SEJAUH MANA PEMBAHASAN RUU CIPTA KERJA?

              Jakarta  -  Pembahasan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law  Cipta Kerja  (RUU Ciptaker)
              masih bergulir di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Untuk progresnya saat ini sudah mencapai
              80%.

              Anggota  Komisi  I  Dewan  Perwakilan  Rakyat  (DPR)  RI  Nurul  Arifin  mengatakan  pembahasan
              masih dilakukan dengan berbagai stakeholder termasuk isu ketenagakerjaan yang dilakukan oleh
              pemerintah, pengusaha, serta pewakilan 16 federasi pekerja.

              "Saat  ini  pembahasan  omnibusblaw  ciptaker  sudah  mencapai  80%.  Harapannya  pada  masa
              sidang tahun 2020 ini, RUU omnibus law ciptaker bisa disahkan oleh DPR, kata Nurul seperti
              yang dikutip, Kamis (10/9/2020).


              Nurul menyebut, masalah mengenai isu kewajiban pemberian bonus pekerja dari pemeberi kerja
              atau pengusaha akan dibahas lebih dalam.

              Dalam pembahasan RUU omnibus law cipta kerja, dikatakan Nurul terdapat pasal yang mengatur
              pemberian bonus. Klausul tersebut terdapat pada Pasal 92 Bab IV tentang ketenagakerjaan.
              Secara umum, dia bilang pembahasan isu ini intinya untuk melindungi hak pekerja dan tetap
              memperhatikan kemampuan perusahaan.

              Masih dalam Pasal 92 Bab IV, terdapat ketentuan mengenai kewajiban perusahaan memberikan
              bonus hingga lima kali upah bagi mereka yang telah bekerja minimal 12 tahun. Menurut Nurul,
              pembahasan tersebut masih ada beberapa poin yang perlu diharmonisasi kembali.

              "Tinggal kesepakatan ini dinarasikan menjadi legal drafting. Ini nantinya antara pemerintah dan
              9  fraksi  di  DPR.  Pasal  ketenagakerjaan  yang  selama  ini  dianggap  paling  krusial  juga  sudah
              disepakati  bersama,  baik  itu  oleh  pemerintah,  pengusaha,  dan  beberapa  serikat  buruh.
              Kesepakatan sudah terjadi dan tinggal dituangkan di dalam draft legislasi," katanya.

              Selain itu, Nurul mengungkapkan RUU omnibus law ciptakerja juga akan melindungi para pekerja
              dan  mengakomodasi  pengusaha.  Sebab,  beleid ini  bisa  mengubah  pendekatan  industri  yang
              sebelumnya mengandalkan upah murah menjadi konsep human capital.

              "Omnibus law bisa mengubah pendekatan industri yang sebelumnya mengandalkan upah murah
              dari buruh menjadi konsep human capital yaitu pekerja dengan pendidikan dan keterampilan
              sesuai dengan kebutuhan industri, mempunyai fleksibilitas dan kemampuan melakukan inovasi,"
              katanya.

              "Perubahan lanskap bisnis ini pada satu sisi menguntungkan bagi buruh atau pekerja terampil
              dan professional karena mereka mempunyai posisi tawar yang kuat di dalam industri. RUU cipta
              kerja ini dibuat dalam konteks untuk memberikan peningkatan perlindungan dan peningkatan
              kesejahteraan kepada pekerja," tambahnya.

              Buka halaman selanjutnya.

              Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan, pembahasan RUU omnibusblaw cipta kerja mencari
              titik temu yang mengakomodasi kelangsungan bekerja, peningkatan perlindungan pekerja, serta
              kelangsungan usaha yang berkesinambungan.

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah mengatakan beleid ini tidak hanya membahas mengenai
              penciptaan lapangan kerja dengan mempermudah investasi.

              "Kepentingan dari UU ini adalah mengakomodir kebutuhan kesempatan kerja yang lebih luas,
              tapi di situ kami harus jaga keberlangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan pekerja
              dan buruh, serta kelangsungan usaha yang berkesinambungan," kata Ida.
                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92