Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 88
Sebelumnya, anggota Baleg dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengungkapkan,
pembahasan di Baleg diperkirakan rampung di awal bulan Oktober.
Ia menjelaskan, saat ini dari sekitar 8.000 Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dalam
pembahasan RUU Cipta Kerja, panitia kerja (Panja) sudah menyelesaikan 6.200 DIM. Per harinya
Panja Cipta Kerja bisa menyelesaikan rata-rata 50-100 DIM. Oleh sebab itu, ditargetkan
pembahasan ini bisa selesai di awal Oktober.
Dia mengatakan, dari progres yang sudah mencapai sekitar 75% itu hanya mencakup DIM yang
tetap atau tak ada usulan perubahan.
"Jadi sekitar 75%. Dalam 75% ini termasuk DIM yang tetap atau tidak ada usulan perubahan.
DIM yang hanya penggantian redaksional, atau DIM yang rumusan normanya ditarik oleh
pemerintah atau dikembalikan normanya kepada UU eksisting," jelas dia ketika dihubungi
detikcom, Sabtu (15/8/2020).
pro dan kontra terhadap Omnibus Law Cipta Kerja masih berlanjut. Informasi tidak utuh yang
berkembang di masyarakat menyebabkan muatan RUU ini diterjemahkan tidak sebagaimana
mestinya.
Kementerian ATR/BPN merupakan salah satu instansi yang terlibat dalam penyusunan RUU Cipta
Kerja sehingga wajib meluruskan informasi-informasi. Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menilai
adanya penolakan disebabkan oleh dua hal. Yaitu ketidaktahuan dan kepentingannya terganggu.
"Ada dua penyebab penolakan (Omnibus Law) RUU cipta kerja ini, yang pertama karena tidak
tahu isi RUU ini, dan yang kedua karena kepentingannya terganggu," ujar Sofyan seperti yang
dikutip dari keterangan resminya, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
(hek/dna) .
87