Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 112

PEMERINTAH ANDALKAN UU CIPTA KERJA UNTUK KURANGI PENGANGGURAN

              Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah
              akan mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU
              Ciptaker) untuk mengantisipasi tingkat pengangguran terbuka (TPT). Regulasi yang terdiri atas
              15  bab  dan  186  pasal  ini  berisi  tentang  upaya  penciptaan  lapangan  kerja  termasuk
              mempermudah persyaratan pendirian usaha dan faktor pendukung investasi lainya.

              "Satu yang didorong dalam UU Ciptaker, agar mereka (pengangguran) dipermudah bekerja dan
              mereka untuk masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," ujar Menko Airlangga dalam konferensi
              pers secara virtual pada Kamis (5/11).

              BPS mencatat TPT pada Agustus 2020 mencapai 7,07%, meningkat 1,84% dibandingkan periode
              sama tahun 2019. Pada Agustus 2020 jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang atau naik
              2,67  juta  orang  dari  posisi  Agustus  2019  yang  sebanyak  7,1  juta  orang.  Kenaikan  ini  tidak
              terlepas dari adanya tenaga kerja yang terdampak pandemi Covid-19.
              Airlangga  menuturkan,  jumlah  pengangguran dan  pekerja  sektor  informal  juga  masih  tinggi.
              Pemerintah  juga  melakukan  intervensi  kebijakan  untuk  melalui  program  Pemulihan  Ekonomi
              Nasional (PEN) dengan alokasi anggaran Rp 695 triliun untuk memberikan stimulus kepada dunia
              usaha maupun tenaga kerja. "Per november sudah dimanfaatkan Rp 366,86 triliun," ucapnya.
              Terpisah,  Sekjen  Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)  Timboel  Siregar  mengatakan,
              pemerintah bisa mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan
              kehadiran UU Ciptaker diharapkan mampu mendongkrak jumlah wirausahawan. Rasio wirausaha
              Indonesia masih berada di 3% dari total jumlah penduduk, kalah dari rasio wirausaha di negara
              lain sepert Malaysia yang sudah mendekati 5% dan Thailand 8%.

              "Dari  tingkat  pengangguran  yang  ada  sebenarnya  bisa  saja  diajak  oleh  pemerintah  menjadi
              kewirausahaan di tingkat mikro maupun kecil yang harus didukung dengan akses pembiayaan,
              pasar, dan pelatian," ucap Timboel ketika dihubungi pada Kamis (5/11).

              Menurut  dia,  program  pelatihan  ini  bisa  digencarkan  untuk  meningkatkan  kemampuan  atau
              memberikan kemampuan baru bagi tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja
              (PHK).  Untuk  akses  permodalan,  pemerintah  bisa  meningkatkan  alokasi  pembiayaan  melalui
              Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetapi harus dilakukan dengan bunga yang rendah.

              "Sehingga bisa membuat mereka mendapatkan akses modal. Kemudian bagaimana dari dinas
              koperasi dan UMKM memberikan pelatihan dan akses pasar," ucap Timboel.

              Penduduk yang bekerja di kegiatan informal sebanyak 77,68 juta orang (60,47%), sedangkan
              yang  bekerja  di  kegiatan  formal  sebanyak  50,77  juta  orang  (39,53%).  Penduduk  bekerja  di
              kegiatan informal pada Agustus 2020 meningkat 4,59% dibandingkan Agustus 2019.

              Ia  mengatakan,  kehadiran  UU  Cipta  Kerja  diharapkan  bisa  membuka  lapangan  kerja  dan
              mengurangi defisit lapangan kerja. Selama ini pertumbuhan angkatan kerja 2,6 sampai 3 juta
              orang sementara lapangan kerja yang diciptakan sebanyak 2 juta. Dalam kondisi pandemi Covid-
              19 investasi tidak bisa tumbuh optimal maka sektor UMKM yang diharapkan dapat menciptakan
              lapangan kerja.
              "Bagaimana membuka ruang agar TPT tersebut paling tidak bisa memilki penghasilan. Sehingga
              jumlah  TPT  bisa  turun.  Kalau  normatifnya  upaya  penciptaan  lapangan  kerja  harus  investor
              datang. Tetapi di era sekarang mendapatkan investor asing masih bingung," ucapnya.

              Editor : Nurjoni (nurjoni@investor.co.id).


                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117