Page 155 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 155

sampaikan bahwa kami akan mendukung Gubernur dan akan menjadi tergugat intervensi apabila
              itu terjadi gugatan dari Apindo Jawa Tengah ke PTUN

              neutral - Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) Walaupun di formula upah berdasarkan PP
              78 ketemu di angka 3,33 persen tetapi angka 3,27 persen itu sikap yang luar biasa karena Jabar,
              Banten, dan Sumut tidak ada kenaikan. Artinya Pak Ganjar telah melakukan diskresinya dengan
              kewenangan sebagai kepala daerah. Itu menunjukkan Gubernur pro dengan rakyatnya



              Ringkasan

              Kalangan  pengusaha  di  Jawa  Tengah  berencana  menggugat  Gubernur  Jawa  Tengah  Ganjar
              Pranowo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam waktu dekat.

              Gugatan  tersebut  dilayangkan  terkait  keputusan  kenaikan  UMP  Jateng  sebesar  3,27  persen
              melalui SK Gubernur Nomor 561/48 Tahun 2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah
              Tahun 2021.



              NAIKAN UMP JATENG 3,27 PERSEN, GANJAR PRANOWO DIGUGAT KE PTUN

              Kalangan  pengusaha  di  Jawa  Tengah  berencana  menggugat  Gubernur  Jawa  Tengah  Ganjar
              Pranowo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam waktu dekat.


              Gugatan  tersebut  dilayangkan  terkait  keputusan  kenaikan  UMP  Jateng  sebesar  3,27  persen
              melalui SK Gubernur Nomor 561/48 Tahun 2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah
              Tahun 2021.

              Ganjar memutuskan tetap menaikkan UMP Jateng tahun depan menjadi sebesar Rp1.798.979,12
              dari UMP Jateng tahun 2020 sebesar Rp1.742.015.


              Kenaikan  sebesar  Rp  56.963,90  itu  dinilai  menambah  kesulitan  bagi  dunia  usaha  di  tengah
              kondisi ekonomi yang mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

              "Kita sudah mempersiapkan untuk mengajukan gugatan kita ke PTUN Semarang soal keputusan
              kenaikan UMP Jateng oleh Gubernur," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng
              Frans Kongi, Kamis (5/11/2020).


              Keputusan kenaikan UMP Jateng tersebut diduga bertentangan dengan peraturan perundangan
              yang berlaku, yaitu Permenaker No. 18 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              "Patut diduga bahwa Gubernur tidak melaksanakan asas-asas pemerintahan yang baik dan hal
              ini merugikan bagi dunia usaha yang faktanya saat ini masih dalam keadaan terpuruk," katanya.


              Menurutnya, keputusan tersebut berakibat hilangnya kepastian hukum dan kekhawatiran yang
              berimbas kacaunya proses pembahasan Upah Minimum Kabupaten/Kota di seluruh Jateng.

              "Maka kami akan mengambil langkah-langkah hukum atau menggunakan hak konstitusi melalui
              jalur hukum," ucapnya.
                                                           154
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160