Page 170 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 170

"Satu-satunya cara menarik kembali mosi tidak percaya yang kami nyatakan ini hanya dengan
              cara  negara  secara  sukarela  membatalkan  pengesahan  RUU  Cipta  Kerja,"  terang  Nur  dalam
              pernyataan tertulisnya.

              Sekjen  KSPI  Riden  Hatam  Azis  berharap  agar  pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  ini  pun  dapat
              dibatalkan.

              "Kepada presiden Joko Widodo untuk menerbitkan semacam Perppu yang menyatakan bahwa
              Undang-Undang Omnibus Law ini dinyatakan belum berlaku. Itu pilihan yang paling moderat,"
              tutur Riden.

              Dengan  pro-kontra  yang  ada,  penyelesaian  secara  hukum,  seperti  melalui  uji  materi  di
              Mahkamah Konstitusi (MK), juga dapat menjadi solusi.

              "Itu hak warga negara, tidak bisa kita larang. Jadi biar kemudian kita sama-sama memiliki posisi
              yang objektif," ujar Wakil Ketua Baleg DPR Willy Aditya.

              "Sabar dulu, ini masih kan dalam tahap penomoran. Kalau sudah dinomorkan baru kemudian
              keluar untuk yang menjadi resmi. Jadi teman-teman tunggu dulu. Kalau nanti mau judicial review
              silakan, tapi keluar dulu barangnya, biar tidak salah," pungkas Willy.

              Dalam  konferensi  pers  di  kantornya  Rabu  (07/10)  sore,  Menteri  Koordinator  Bidang
              Perekonomian RI Airlangga Hartarto, mencoba meluruskan isu RUU Cipta Kerja yang beredar di
              masyarakat,  salah  satunya  tentang  ketenagakerjaan.  Ia  menegaskan  bahwa  upah  minimum
              tidak akan dihapuskan.

              "Tetap mepertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dan upah yang diterima itu tidak
              akan turun," ujar Airlangga.

              Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, para tenaga kerja dipastikan akan
              tetap  medapatkan  pesangon  dan  tambahan  jaminan  kehilangan  pekerjaan.  Nantinya,
              pemerintah juga akan memberikan pelayanan peningkatan kompetensi dan akses pekerjaan baru
              bagi mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

              lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa RUU Cipta Kerja akan mengatur perusahaan untuk tetap
              memberikan hak cuti dan waktu ibadah kepada para pekerja. "Juga terkait cuti-cuti, baik itu
              melahirkan,  menyusui,  dan  haid  tetap  sesuai  dengan  undang-undang,  tidak  dihapus."
              Mengamini pernyataan Airlangga, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan bahwa
              banyak terjadi distorsi informasi soal isu ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja di masyarakat.

              "Undang-undang ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan perlindungan kepada tenaga
              kerja  dan  meningkatkan  peran  dan  kesejahteraan  pekerja  atau  buruh  dalam  mendukung
              ekosistem investasi," tutur Ida di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta
              Pusat, Rabu (07/10).

              Turut hadir dalam konferensi pers ini Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM
              Teten Masduki, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menteri KKP Edhy Prabowo, Menteri Perindustrian
              Agus Gumiwang, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri LHK
              Siti Nurbaya Bakar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Pertanian Syahrul Yasin
              Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

              rap/hp (dari berbagai sumber)  Prita Kusumaputri turut berkontribusi dalam artikel ini.





                                                           169
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175