Page 443 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 443

Petisi yang dibuat oleh Pdt Penrad Siagian ini menyoroti 5 persoalan mendasar dalam RUU Cipta
              Kerja ini:
              1.  Spionase  dan  ancaman  kebebasan  beragama-berkeyakinan,  khususnya  adanya  wacana
              pengawasan aliran kepercayaan oleh kepolisian.

              2. Pemangkasan hak-hak buruh/pekerja.

              3. Potensi konflik agraria dan SDA/lingkungan hidup.

              4. Pemangkasan ruang penghidupan kelompok nelayan, tani, dan masyarakat adat atas nama
              kepentingan pembangunan dan ekonomi.

              5.  Kekuasaan  birokratis  yang  terpusat  berlawanan  dengan  semangat  desentralisasi/otonomi
              daerah  pasca  1998.  RUU  Cipta  Kerja  akan  menarik  kewenangan  pemerintah  provinsi  dalam
              mengelola  mineral  dan  batubara,  termasuk  kewenangan  penerbitan  peraturan  daerah  dan
              penerbitan izin.

              Buruh Gelar Demo dan Mogok Kerja Massal  Buruh melakukan demo dan mogok kerja massal
              menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

              Misalnya ratusan massa aksi buruh yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja
              sempat  memadati  Jalan  Raya  Bandung-Garut  atau  di  kawasan  Kecamatan  Rancaekek,
              Kabupaten Bandung, sekira pukul 10.00 WIB, 6 Oktober 2020.

              Ketua SPPB Bandung Raya,  Slamet Priatno  mengatakan aksinya turun ke jalan itu merupakan
              bentuk secara tegas menolak UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR dan pemerintah
              pada Senin sore, 5 Okrober 2020.

              Ratusan buruh itu melakukan aksi long march mulai dari kawasan Rancaekek, hingga ke arah
              Gerbang Tol Cileunyi. Akibatnya, pengendara jalan sempat tersendat oleh aksi long march itu.





































                                                           442
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448