Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 64

Menurut  Said  Iqbal,  biasanya  ketika  buruh  diketahui  terpapar  Covid-19  di  lingkungan
              perusahaan, buruh cenderung diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor
              ke Satgas setempat. Karena jika ini dilakukan, akan dilakukan penutupan sementara perusahaan
              selama 10 sampai 14 hari.

              “Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara. Agar jangan sampai ditutup,
              perusahaan yang buruhnya terpapar Covid-19 cenderung tidak mau mengumumkan. Akibatnya,
              buruh  yang  melakukan  isolasi  mandiri  di  rumah  menularkan  kepada  keluarga.  Inilah  yang
              menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke klaster keluarga,"jelasnya.

              Dalam  sebulan  ini,  kata  Said,  dari  laporan  yang  diterima  KSPI,  di  wilayah  Jabodetabek  saja
              setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia.

              “Kami  meminta  agar  buruh  yang  terpapar  Covid-19  dan  harus  melakukan  isolasi  mandiri,
              perusahaan dan pemerintah memberikan obat-obatan dan perawatan yang secukupnya secara
              gratis,” kata Said.
              Ketiga, KSPI meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja, Menko Perekonomian,
              dan  Menteri  Perindustrian  untuk  memastikan  berlakukan  PPKM  darurat  tidak  menyebabkan
              buruh dirumahkan kemudian dipotong gaji dan terlebih lagi jangan sampai ada ledakan PHK.

              “Harus disadari, tidak hanya dampak kesehatan yang kita hadapi. Tetapi juga akibat negatifnya
              bisa berdampak pada ekonomi,” kata Said.

              Berkaca  pada  awal  terjadinya  pandemi,  banyak  buruh  yang  dirumahkan  dan  kemudian
              kehilangan pekerjaan. Akibatnya daya beli buruh akan turun, yang berdampak pada menurunnya
              konsumsi. Menurunnya konsumsi akan berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang negatif. Jika
              ini terjadi,resesi akan semakin panjang.

              “Kami meminta bantuan subsidi upah dilanjukan kembali. Bagi perusahaan yang mampu, harus
              membayar upah secara penuh dan tidak dipotong. Kalau kemudian terjadi PHK, kami meminta
              pengusaha  membayar  pesangon  tidak  menggunakan  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja,  tetapi
              menggunakan aturan lama seperti yang diatur dalam PKB atau UU No 13 Tahun 2003,” tegasnya.

              Menurutnya, bukan tidak mungkin PPKM darurat ini akan berdampak PHK besar-besar seperti
              kasus Giant. Terutama terhadap perusahaan retail, logistik, perhotelan, transportasi, makanan,
              tekstil, komponen elektronik, hingga komponen otomotif.

              Keempat, tegas Said, omnibus law bukan jawaban terhadap ancaman ledakan PHK di tengah
              pandemi yang kian meningkat. Karena itu, pihaknya meminta agar omnibus law UU Cipta Kerja
              segera dicabut.






















                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69