Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 66

Melihat hal tersebut, Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial, Asosiasi Pengusaha
              Indonesia (Apindo), Harijanto meminta pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 di sektor
              industri.  Terutama  bagi  industri  yang  berkaitan  dengan  sektor  esensial  dan  sektor  yang
              berorientasi ekspor.

              Pemerintah  harus  segera  menginventarisasi  nama-nama  pabrik  pada  sektor  tersebut  yakni
              jumlah karyawannya. Kemudian, pemberian vaksin dilakukan melalui fasilitas kesehatan masing-
              masing. "Kalau tidak (vaksinasi) akhirnya lumpuh juga, karena yang kena tiap hari bisa ratusan
              orang di tiap pabrik, kalau karyawannya ribuan," ujar Harijanto saat dihubungi, Kamis (1/7).

              Harijanto  menilai,  langkah  yang  diambil  pemerintah  menerapkan  PPKM  darurat  sudah tepat.
              Bahkan seharusnya penerapan PPKM darurat sudah dilakukan sejak awal Juni ketika varian delta
              Covid-19 masuk ke Indonesia.

              Harijanto  meminta  masyarakat  disiplin  tinggi  dalam  menerapkan  protokol  kesehatan.  Hal  ini
              untuk mencegah sistem kesehatan kolaps karena banyaknya kasus positif Covid-19. "Saya kira
              saat ini tidak usah berpikir ekonomi dulu, karena kalau terus Covid-19 nya meningkat itu lebih
              bahaya. Langkah ini sudah tepat, harusnya mulai awal Juni sejak varian Delta masuk," ucap
              Harijanto.

              Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan,
              fakta di lapangan, angka kematian dan penderita Covid-19 di klaster buruh dan keluarganya
              terus meningkat. Hal ini menjadi persoalan mendasar, akan mendahulukan aspek kesehatan atau
              ekonomi.

              Menurut  Said,  biasanya ketika  buruh  diketahui  terpapar  Covid-19  di  lingkungan  perusahaan,
              buruh cenderung diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor ke Satgas
              setempat. Karena jika ini dilakukan, akan dilakukan penutupan sementara perusahaan selama
              10 sampai 14 hari. "Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara," ujar Said.

              Maka  agar  jangan  sampai  ditutup,  perusahaan  yang  buruhnya  terpapar  Covid-19  cenderung
              tidak  mau  mengumumkan.  Akibatnya,  buruh  yang  melakukan  isolasi  mandiri  di  rumah
              menularkan kepada keluarga. Inilah yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke
              klaster keluarga.

              Dalam sebulan ini, kata Said Iqbal, dari laporan yang diterima KSPI, di wilayah Jabodetabek saja
              setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia. "Kami meminta agar buruh yang terpapar Covid-
              19 dan harus melakukan isolasi mandiri, perusahaan dan pemerintah memberikan obat-obatan
              dan perawatan yang secukupnya secara gratis," ujar Said.

























                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71