Page 183 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 183
KEMNAKER OPTIMALISASI PERAN PUSAT PASAR KERJA
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tak berhenti berupaya mengoptimalkan
peran pusat pasar kerja guna mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor
Market Information System.
Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi menyatakan, sistem informasi pasar kerja nasional
diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh sistem informasi pasar kerja yang sudah ada saat
ini, baik yang dikelola oleh kementerian atau lembaga pemerintah, maupun oleh swasta.
Sistem informasi pasar kerja yang terintegrasi itu dinilai sangat memungkinkan, khususnya
integrasi dengan data terkait kondisi industri. Ke depannya, sistem tersebut bisa menghasilkan
data yang dapat digunakan membantu mempersiapkan tenaga kerja untuk diserap industri.
"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis ke depan dapat memiliki
forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga
kerja lebih dini," ujar Anwar saat hadir sebagai pembicara webinar bertajuk Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional, Selasa (6/7).
Menurut Anwar, kehadiran pusat pasar kerja sebenarnya sudah dinantikan. Unit ini akan memiliki
data ketenagakerjaan lengkap, serta memiliki berbagai panduan yang memudahkan para pencari
kerja untuk memperoleh pekerjaan sesuai bidang, sekaligus membantu peningkatan
kemampuan tenaga kerja Indonesia.
"Maka dari itu banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini, utamanya agar dapat menjadi
hub atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang atau kesempatan kerja yang ada," katanya.
Namun, Anwar juga mengingatkan bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi antar unit di antara
Kemnaker dengan kementerian atau lembaga lain untuk mengoptimalkan pusat pasar kerja.
Dengan demikian, bisa diberikan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Lebih lanjut, Anwar pun mendorong sinergi berkesinambungan antara berbagai pihak
berkepentingan agar dapat bersama berkontribusi dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan
kompetensi pekerja.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/BAPPENAS Mahatmi
Parwitasari Saronto mengatakan bahwa sistem informasi pasar kerja memiliki peran penting,
baik dari sisi supply maupun demand .
Dari sisi supply, pemerintah melaksanakan persiapan angkatan kerja yang sehat dengan keahlian
memadai, cerdas, inovatif, adaptif sesuai kebutuhan industri. Sementara pada sisi demand,
pemerintah berupaya meningkatkan investasi, ekspor, mengembangkan sumber pertumbuhan
baru, kewirausahaan, perbaikan infrastruktur sederhana, hingga perbaikan iklim investasi.
"Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. Jadi peran informasi pasar kerja
di antara kedua sisi ini, yaitu mempertemukan dari sisi supply berupa angkat kerja dan demand
yang akan dikembangkan atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024," ujar Mahatmi.
Pernyataan senada turut diungkapkan Deputi IV Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan
UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin yang menyebut bahwa
keberadaan sistem informasi pasar kerja di antaranya dapat meningkatkan produktivitas
nasional.
Menurut Rudy, sistem informasi pasar kerja dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan
terkait ketenagakerjaan seperti pembaruan SKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk
182

