Page 259 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JULI 2021
P. 259

Menurutnya, bagi perusahaan yang operasional aktivitasnya 100% bisa dikerjakan di rumah,
              maka diberlakukan WFH 100%. Perusahaan yang memungkinkan untuk melakukan hal ini seperti
              industri  startup,  jasa  perdagangan,  kantor  pusat  industri  manufaktur,  staf  perkantoran,  dan
              industri manufaktur lainnya yang proses produksinya tidak membutuhkan kehadiran buruhnya
              secara terus-menerus.

              Sedangkan  untuk  industri  manufaktur  atau  fabrikasi,  memang  sangat  tidak  mungkin  untuk
              melakukan  WFH  100%.  Karena  bila  stop  produksi  akan  mengakibatkan  perusahaan  harus
              melakukan kebiijakan merumahkan karyawan, potong gaji, bahkan bisa berujung PHK. Ini pilihan
              yang sulit antara kesehatan atau ekonomi.

              Said mencontohkan, di beberapa perusahaan otomotif, elektronik, dan komponen; ketika baru-
              baru ini dilakukan test swab antigen dan dilanjutkan test PCR, dari hampir 2.000-an karyawan
              yang ikut test, ditemui 200 buruh positif Corona, termasuk TKA yang bekerja di sana. Dengan
              melihat sampel ini, berarti sekitar 10% buruh positif corona.

              “Angka penularan ini sangat tinggi sekali. Buruh memiliki risiko terpapar Covid-19 cukup tinggi,
              karena  setiap  hari  mereka  harus  berangkat  ke pabrik.  Hampir di  mayoritas  anggota  KSPI  di
              klaster pabrik, angka buruh positif Covid-19 di pabrik rata-rata 10%. Dari klaster pabrik kemudian
              menularkan ke klaster keluarga akibat tidak diberikannya obat dan vitamin ke buruh yang sedang
              isoman tadi,” terangnya.

              Pria  yang  juga  menjabat  sebagai  Ketua  Majelis Nasional  FSPMI  dan  Governing  Body  ILO  ini
              berpendapat,  untuk  penanggulangan  Covid-19 di  klaster  pabrik,  perusahaan  dan pemerintah
              dapat melakukan hal-hal berikut:

              Pertama, berikan masker, obat, dan vitamin gratis kepada buruh (termasuk yang isoman) secara
              masif di seluruh Indonesia.

              Kedua,  klinik,  apotek,  dan  puskesmas  jaringan  BPJS  Kesehatan  bisa  menerima  pengambilan
              obat, vitamin, dan masker gratis bagi buruh dan keluarga peserta BPJS Kesehatan yang sedang
              isoman.  Harus  ada  pengecualian  di  tengah  pandemi  ini.  Karena  selama  ini  BPJS  tidak
              menanggung biaya isoman tersebut.

              Ketiga, perusahaan yang angka penularan Covid-19 nya tinggi, maka seluruh karyawannya harus
              diliburkan untuk sementara waktu sesuai rekomendasi Disnaker dan Satgas Covid, misal 1-5 hari
              libur total.

              Keempat, setelah libur sementara selesai, perusahaan wajib menerapkan protokol kesehatan
              Covid-19  dengan  ketat  yang  biayanya  ditanggung  bersama  BPJS  dan  perusahaan  untuk
              pembagian gratis masker, hand sanitizer, vitamin untuk buruh yang sedang bekerja. Sehingga
              dapat dihindari penghentian operasionalnya produksi, dan dapat terhindar PHK.

              Kelima,  perusahaan  atau  pabrik  yang  angka  penularan  Coronanya  tinggi,  dapat  melakukan
              masuk kerja bergilir sehingga mengurangi jumlah kerumunan buruh dan mobilitas di pabrik.
              Sebisa mungkin tidak menghentikan operasional secara total yang dikhawatirkan terjadi ledakan
              PHK.


              Keenam, perusahaan yang tetap operasional tersebut tidak boleh merumahkan buruh dengan
              memotong gaji, apalagi melakukan PHK.

              Dan terakhir, pesan Said, kalau tidak bisa dihindari PHK karena masalah pasar yang lesu, maka
              harus didahului langkah preventif seperti kerja bergilir, mengurangi shift, memotong tunjangan
              tetap tapi gaji pokok dan tunjangan tetap tidak dipotong, dan lain sebagainya.

              “Intinya, sebisa munggkin harus dihindari PHK dalam situasi yang sulit ini,” tegasnya.

                                                           258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264