Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 114

PENGAMAT: PEMOTONGAN CUTI BERSAMA KONTRADIKTIF DENGAN DP 0 PERSEN
              MOBIL BARU
              Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira,
              menilai pemangkasan cuti bersama 2021 sebanyak 5 hari bertolak belakang dengan kebijakan
              insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) berupa uang muka (DP) 0 persen untuk
              kendaraan baru seperti motor dan mobil.

              "Kebijakan  pemerintah  terkait  pengendalian  pandemi  misalnya  melalui  pemangkasan  cuti
              bersama  Lebaran  2021  sepertinya  kontradiktif  dengan  diskon  PPnBM  untuk  mendorong
              masyarakat beli mobil baru," kata Bhima kepada Liputan6.com, Selasa (23/2/2021).

              Bhima mengibaratkan harga mobil tanpa DP ini akan murah, namun di sisi lain mobilitas dengan
              menggunakan mobil baru itu dibatasi. Padahal menurutnya volume penjualan mobil biasanya
              naik jelang Lebaran Idul Fitri.

              "Ini tradisi kelas menengah di Indonesia, mau silaturahmi di kampung halaman dengan mobil
              baru. Mobil juga dianggap sebagai status sosial kesuksesan seseorang," ujar dia.

              Dia lantas mempertanyakan pemerintah yang mengeluarkan DP 0 persen untuk mobil dalam
              situasi tak normal. Pemerintah dihimbau agar fokus dulu pada pengendalian dan menahan diri
              untuk mengeluarkan insentif kepada masyarakat agar bepergian.

              Dengan adanya kebijakan DP 0 persen untuk mobil baru, Bhima cemas jika proses pemulihan
              ekonomi  di  tengah  pandemi  Covid-19  jadi  tersendat.  Ditambah  pemerintah  juga  telah
              mengurangi jumlah cuti bersama 2021.

              "Dikhawatirkan  tanpa  konsistensi  kebijakan,  hasilnya  akan  merugikan  pemulihan  ekonomi.
              Masyarakat berada dalam kebingungan, beli mobil baru tapi tidak boleh jalan-jalan keluar kota,"
              pungkas Bhima.

              Pemerintah  telah  menetapkan  jadwal  libur  nasional  dan  cuti  bersama  di  2021.  Terbaru,
              pemerintah mengubah jadwal cuti bersama di tahun ini demi mencegah penyebaran Covid-19.

              Sebelumnya,  pemerintah  telah  menetapkan  jumlah  cuti  bersama  2021  sebanyak  7  hari.
              Kemudian dipangkas 5 hari menjadi tersisa 2 hari.

              Aturan tersebut tertuang dalam SKB Menteri Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021,
              Nomor  1  Tahun  2021  tentang  Perubahan  Atas  Keputusan  Bersama  Menteri  Agama,  Menteri
              Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642
              Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari libur Nasional dan Cuti
              Bersama tahun 2021.

              Menteri  Koordinator  bidang  Pembangunan  Manusia  dan  Kebudayaan  (Menko  PMK)  Muhadjir
              Effendy  mengatakan,  salah  satu  alasan  pemangkasan  cuti  bersama,  karena  melihat  kurva
              peningkatan  penyebaran  virus  Corona  atau  Covid-19  juga  belum  kunjung  melandai  meski
              berbagai upaya sudah dilakukan.

              Pengalaman sebelumnya, usai libur panjang malah ada kecenderungan kasus positif meningkat,
              mobilitas masyarakat naik, sementara program vaksinasi sedang berjalan.

              "Oleh karena itu pemerintah perlu meninjau kembali cuti bersama yang berpotensi mendorong
              terjadinya arus pergerakan orang sehingga penularan meningkat," ujar Muhadjir dalam Rapat
              Koordinasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (22/2/2021).





                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119