Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 142

Penjelasan Kemnaker soal Aturan Pesangon PHK 50 Persen Tidak hanya mengenai perpanjangan
              kontrak dan pemberian kompensasi, kebijakan tersebut juga mengatur tentang pesangon PHK
              bisa dipotong 50 persen atau setengahnya.

              Dalam  aturan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  35  Tahun  2021,  perusahaan  diperbolehkan
              membayar pesangon separuhnya bagi pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja
              (PHK).

              Namun, ada beberapa syarat dan ketentuan sehingga perusahaan bisa membayar setengah dari
              pesangon kepada karyawan yang di-PHK.

              Turunkan  Angka  pengangguran,  Kemnaker  Optimalkan  Kinerja  Pengantar  Kerja  Kementerian
              Ketenagakerjaan meluruskan maksud dari PP terkait pesangon tersebut.

              "Pernyataan ini perlu kami luruskan, PP Nomor 35 Tahun 2021 mengatur mengenai besaran nilai
              uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak." "Sesuai dengan
              alasan PHK yang juga sudah disebutkan dalam PP tersebut," kata Sekretaris Jenderal Kemenaker
              Anwar Sanusi dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

              "Jadi  tidak  benar  perusahaan  dapat  memberikan  (pesangon)  separuhnya  saja,  hal  ini  harus
              dilihat dulu PHK-nya dalam konteks atau alasan apa," lanjut dia.

              Di dalam PP No.35/2021, disebutkan alasan perusahaan memberikan pesangon PHK separuhnya
              saja, sebagai berikut:
              1.  Dalam  hal  terjadi  pengambilalihan  perusahaan  yang  mengakibatkan terjadinya  perubahan
              syarat kerja dan pekerja/buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja, pengusaha dapat
              melakukan PHK. Sementara, pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 0,5 kali. Uang
              penghargaan masa kerja satu kali ketentuan dan uang penggantian hak.
              2.  Pengusaha  dapat  melakukan  PHK  terhadap  pekerja/buruh  karena  alasan  efisiensi  yang
              disebabkan perusahaan alami kerugian.

              3. Pengusaha mem-PHK pekerja/buruh karena alasan perusahaan tutup yang disebabkan karena
              kerugian terus-menerus selama dua tahun.

              4. Pengusaha mem-PHK karena alasan perusahaan tutup akibat keadaan memaksa atau force
              majeure  .  Kemnaker  Tingkatkan  Kompetensi  Lebih  dari  900  Ribu  Orang  di  Tahun  2020  5.
              Pengusaha dapat melakukan PHK karena alasan perusahaan menunda kewajiban pembayaran
              utang yang disebabkan kerugian.

              6. PHK karena alasan perusahaan pailit.

              7.  Pengusaha  bakal  memberikan  separuh  pesangon  PHK  apabila  pekerja/buruh  melakukan
              pelanggaran dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, maupun perjanjian kerja bersama.

              Namun, sebelumnya pekerja/buruh yang melanggar tersebut harus diberikan surat peringatan
              terlebih dahulu.


              Menghindari  aji  mumpung  perusahaan  yang  tidak  masuk  dalam  alasan  PP  tersebut,  maka
              Kemenaker  akan  memperkuat  pengawasan  sehingga  tidak  terjadi  pemberian  pesangon  PHK
              separuh.

              "Ada pengawasan tenaga kerja, itu yang juga akan kita perkuat sehingga berbagai moral hazard
              (penyimpangan moral) bisa kita minimalisir," pungkas Anwar.



                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147