Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 49

SE itu juga mengimbau pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat pribadi
              melakukan tes RT-PCR atau rapid test antigen/GeNose test yang sampelnya diambil dalam kurun
              waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan; Sementara
              itu khusus selama libur panjang atau libur keagamaan untuk pelaku perjalanan jarak jauh darat
              dan menggunakan moda kereta api, kendaraan pribadi diatur persyaratan dan ketentuan sebagai
              berikut:

              1) Telah melakukan tes RT-PCR/rapid test antigen/GeNose test yang diambil dalam kurun waktu
              1 x 24 jam sebelum keberangkatan.

              2) Untuk pembatasan perjalanan selama libur panjang dengan moda darat kendaraan pribadi
              dapat dilakukan manajemen lalu lintas, baik oleh pusat maupun daerah.

              3) Selama perjalanan dilaksanakan pelaku perjalanan wajib mematuhi protokol kesehatan ketat
              yang telah ditentukan.

              Namun, kata Wiku, tidak menutup kemungkinan Satgas Covid-19 akan memperbarui peraturan
              pembatasan mobilitas masyarakat sesuai perkembangan Covid-19.

              "Tidak menutup kemungkinan akan ada penyesuaian kebijakan, kita lihat situasi dan kondisi
              berdasarkan data serta prediksinya," kata dia.

              Sebab, kata Wiku, pada dasarnya mobilitas dapat meningkatkan peluang penyebaran Covid-19.
              Antisipasi  sejenis  pembatas  mudik  juga  sudah  dilakukan  pemerintah  saat  ini  dengan
              pemberlakuan syarat perjalanan.

              "Intinya, kebijakan akan dibuat sesuai situasi dan kondisi yang ada dan juga berdasarkan data
              dan bukti ilmiah yang kuat," tandas Wiku.

              Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

              Co-Founder  Kawal  Covid-19  Elina  Ciptadi  menyebut,  meski  ada  cuti  bersama  dia  berharap
              masyarakat tidak mudik serta menahan diri untuk berekreasi. Dia ingin, agar pandemi Covid-19
              segera ditangani secepa mungkin sehingga masyarakat dapat bebas bepergian.

              "Pandeminya tangani dulu secepat mungkin, setelah itu mau dilonggarkan pun orang punya rasa
              aman. Kalau sekarang, orang wisata tapi ada rasa was-was, harus tes, pakai masker, ketemu
              orang stres dulu. Kita harus banyak berfikir," kata Elina kepada Liputan6.com .

              Dia mengatakan, dengan tidak mudik dan membatasi mobilitas diharapkan bisa meminimalisir
              risiko penularan. Sebab, vaksinasi Covid-19 belum bisa mengcover sebagian besar masyarakat
              Indonesia.

              "Jadi kita juga tidak tahu apakah bulan depan angka kasusnya akan turun. Makannya sekarang
              diimbau jangan mudik, kumpul-kumpul pakai ritual saja," kata dia.

              Di  satu  sisi,  Elina  menyadari  bahwa  cuti  adalah  hak  setiap  karyawan.  Namun,  cuti  untuk
              karyawan bisa saja tidak dilakukan bersama-sama.


              "Dengan tidak adanya kewajiban melakukan cuti bersama mobilitas penduduk lebih terpencar
              sepanjang tahun. Istilahnya memecah hak cuti, terserah orang mau ambil kapan, tidak harus
              satu waktu yang sama," ujar dia.

              Elina  mengingatkan  bahwa  saat  ini  postifity  rate  di  Indonesia  masih  sangat  tinggi.  Dia
              mencontohkan, hari ini saja ada 55 ribu orang dilakukan tes swab PCR. Namun, positifitasnya 18
              persen, bahkan secara keseluruhan bisa di level 20 persen.


                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54