Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 54
KADIN DORONG PROGRAM VOKASI UNTUK TINGKATKAN EKONOMI PASCA
PANDEMI COVID-19
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam
mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda
Indonesia dan angkatan kerja. Utamanya saat menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, UMKM mempunyai potensi yang
sangat penting dimana penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut sangat besar. UMKM
diharapkan mampu memanfaatkan program vokasi guna peningkatan daya saing industri UMKM.
Dalam konteks inilah, program vokasi akan menjamin UMKM untuk mempunyai akses terhadap
SDM unggul yang menjadi kunci daya saing UMKM.
Rosan menyebut, untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal perlu
dibangun sistem pendidikan dan pelatihan yang di dalamnya sudah harus mengantisipasi
perkembangan teknologi dan transformasi ke depan.
"Ada beberapa model pendidikan dan pelatihan vokasi yang bisa diterapkan. Dan melihat
kebutuhan yang ada saat ini, Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi
dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia
pendidikan atau pelatihan," kata Rosan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2).
Menurut Rosan, sistem pendidikan dan pelatihan vokasi harus dibangun dengan memperhatikan
seluruh elemen yang ada. Keterlibatan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) di dalamnya menjadi
hal yang penting, oleh karena itu sektor swasta perlu untuk mempersiapkan diri sehingga mampu
menjadi mitra pemerintah dalam hal pengembangan SDM Indonesia.
"Keterlibatan industri dalam pengembangan SDM akan mempercepat penyiapan SDM yang
unggul dan juga mengurangi yang selama ini terjadi," ucap dia.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J. Supit
mengatakan, besarnya jumlah usia produktif di Indonesia yang akan terus meningkat sepanjang
masa bonus demografi. Kadin akan terus mendorong seluruh elemen dunia usaha untuk
melakukan upaya penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
"Sektor ketenagakerjaan menghadapi isu yang luar biasa berat karena pengaruh digitalisasi dan
pandemi, dimana dalam kondisi ini pengaruh akan teknologi akan sangat besar," kata Anton.
53