Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 FEBRUARI 2021
P. 84

Muhadjir mengungkapkan, dalam surat keputusan bersama (SKB) sebelumnya terdapat 7 hari
              cuti bersama. Setelah ditinjau ulang, cuti bersama diputuskan untuk dipangkas. "Dari semula 7
              hari menjadi hanya 2 hari," ujarnya.

              Cuti  bersama  tahun  ini  yang  dipangkas  sebanyak  5  hari.  Yakni,  12  Maret  (Isra  Mikraj  Nabi
              Muhammad SAW); 17, 18, 19 Mei (Idul Fitri); dan 27 Desember (Natal). Sementara itu, cuti
              bersama yang tetap ada: 12 Mei (Idul Fitri) dan 24 Desember (Natal).

              Muhadjir menjelaskan, cuti satu hari menjelang Idul Fitri dan satu hari menjelang Natal bertujuan
              memudahkan  Polri  dalam  mengelola  pergerakan  masyarakat.  "Jangan  sampai  terjadi
              penumpukan pada satu hari. Itu justru berbahaya," ungkapnya.

              Menurut dia, ada beberapa alasan pengurangan libur tersebut. Antara lain, kurva peningkatan
              Covid-19 belum melandai sesuai dengan target. Kemudian, mengurangi risiko kecenderungan
              kenaikan kasus positif Covid-19 saat libur panjang yang disertai dengan mobilitas tinggi. Padahal,
              saat ini program vaksinasi sedang berjalan.
              ”Karena  itu,  pemerintah  perlu  meninjau  kembali  cuti  bersama  yang  berpotensi  mendorong
              terjadinya  arus  pergerakan  orang  sehingga  penularan  meningkat,”  papar  mantan  menteri
              pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) tersebut.

              Ditemui seusai rapat, Tjahjo mengemukakan hal yang sama. Menurut dia, cuti bersama dikurangi
              untuk meminimalkan potensi mobilitas orang. Sejak awal dia mengimbau aparatur sipil negara
              (ASN)  dan  keluarganya  agar  tidak  mudik.  Kecuali,  ada  keperluan  mendesak.  Itu  pun  harus
              mendapat izin dari pejabat yang berwenang.

              Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sempat menyinggung soal libur panjang. Khususnya
              kaitan  libur panjang  dengan  peningkatan kasus  Covid-19.  Dia  menjelaskan,  dari  empat  libur
              panjang  yang  sudah  ada,  semuanya  memicu  kenaikan  kasus  Covid-19  lebih  dari  40  persen.
              ’’Jangan  diulang.  Kita  sudah  empat  kali  mengalami  (kenaikan  kasus  Covid-19  setelah  libur
              panjang, Red),’’ jelasnya






































                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89