Page 436 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 436
nasional. "Berbeda dengan mogok nasional yang dilakukan pada tanggal 6-8 Oktober lalu, kali
ini bentuknya adalah mogok kerja nasional yang dilakukan oleh serikat buruh di tingkat pabrik,"
kata Said Iqbal dalam keterangannya.
Said mengatakan, ini bukan kali pertama Indonesia mengalami resesi ekonomi yang dikaitkan
dengan kenaikan upah minimum. Tahun 1998 misalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus
di kisaran 17,6 persen, sedangkan angka inflansi mendekati 78 persen. "Terjadilah aksi besar-
besaran yang meluas di semua daerah. Presiden Habibie kemudian mengambil keputusan
menaikkan upah minimum sebesar kurang lebih 16 persen," ungkap dia.
Said juga mengatakan, dengan analogi yang sama, maka pertumbuhan ekonomi dan inflansi
saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 1998. Di mana pertumbuhan ekonomi tahun ini
diperkirakan minus 8 persen dan inflansi 3 persen.
Dengan dasar tersebut, KSPI mengusulkan kenaikan upah minimum 2021 adalah 8 persen.
Namun demikian, jika dirasa berat, Dewan Pengupahan dan Pemerintah Derah bisa berunding,
berapa kenaikan upah minimum yang dirasa tepat.
Di satu sisi, saat ini masih banyak perusahan yang beroperasi seperti biasa, sehingga kenaikan
mungkin tidak perlu dipukul rata, mengingat tidak semua perusahaan mampu membayar
kenaikan upah minimum.
Namun, tidak ada kesepakatan apapun dari Dewan Pengupahan Nasional yang menyatakan tidak
ada kenaikan upah minimum di tahun 2021. Bahkan di dalam forum yang lebih besar yang
dihadiri Dewan Pengupahan Nasional tingkat Provinsi, dan Kabupaten/Kota, tidak ada keputusan
yang menyatakan upah minimum tahun 2021 tidak naik.
Oleh karena itu, serikat buruh meminta agar para gubernur mengabaikan suarat edaran tersebut.
Kalau tidak ada kenaikan upah minimum, bisa dipastikan aksi-aksi buruh akan membesar dan
semakin menguat. Apalagi hal ini terjadi di tengah penolakan omnibus law. "Bisa saja akhirnya
kaum buruh mengambil keputusan mogok kerja nasional," tegas dia.
435