Page 460 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 460
digeluti. Beberapa pelatihan yang masuk dalam kategori itu di antaranya programming dan
manajemen risiko.
Sejak pertama kali diluncurkan, program Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau 5,6 juta
orang, mulai dari pekerja di sektor formal, informal, hingga pelaku usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) yang terdampak langsung Covid-19.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
menjelaskan, berdasarkan survei evaluasi Kartu Prakerja, sebanyak 74 persen peserta belum
pernah mendapatkan pelatihan kerja apa pun selama hidupnya.
Dengan adanya pelatihan keterampilan yang diberikan Kartu Prakerja, sekitar 58 persen peserta
mampu meningkatkan atau mempertahankan status bekerja di tengah situasi kontraksi ekonomi
akibat pandemi Covid-19.
"Rinciannya, 11 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur kini bisa bekerja.
Sementara itu, 47 persen peserta yang awalnya dalam kondisi bekerja tetap bisa
mempertahankan status bekerja itu," papar Denni.
Lebih lanjut, kehadiran program Kartu Prakerja di tengah pandemi Covid-19 juga diharapkan
dapat mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri yang sempat lesu.
Seperti diketahui, dalam rangka memulihkan kondisi ekonomi nasional akibat dampak pandemi
Covid-19, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang komprehensif.
Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri.
Pemerintah pun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 172,1 triliun untuk mendorong konsumsi
atau daya beli masyarakat. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai,
program Kartu Prakerja, pembebasan listrik, dan lain-lain.
Dengan begitu, kehadiran program Kartu Prakerja tidak hanya meningkatkan keterampilan para
pesertanya, tapi juga dapat mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi nasional pun ikut terdorong karena daya beli meningkat.
459