Page 472 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 472

LINDUNGI PELINTING, PEMERINTAH DIMINTA TIDAK MENAIKKAN CUKAI SKT

              Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) dan Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau
              Makanan  Minuman  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (FSP  RTMM  SPSI)  serentak  menolak
              rencana kenaikan cukai tembakau pada 2021.

              Organisasi yang menaungi buruh pabrik rokok dan petani tembakau ini berharap pemerintah
              harus melindungi sektor sigaret kretek tangan (SKT) dengan tidak menaikkan cukai SKT alias
              tetap memberlakukan cukai SKT sebesar 0%.

              Cukai Rokok Tahun Depan Naik Lagi, Api Bisnis Emiten Rokok Kian Meredup Penyebab laba
              Gudang  Garam  (GGRM)  merosot  22%  di  tengah  kenaikan  pendapatan  Anggota  DPR  sebut
              rencana kenaikan cukai bertentangan dengan semangat UU Cipta Kerja "Kami berharap Presiden
              Jokowi  dan  Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani  memberikan  perlindungan  kepada  SKT  demi
              kelangsungan hidup pekerja linting dan petani tembakau, caranya dengan tidak menaikkan tarif
              cukai SKT," ujar Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, Senin
              (2/11).

              Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, pada tahun 2019, serapan tenaga kerja di industri
              hasil tembakau (IHT) mencapai 4,28 juta pekerja di industri manufaktur dan distribusinya serta
              1,7 juta pekerja di perkebunan tembakau. Di antara serapan tenaga kerja tersebut, sebagian
              besar  bekerja  sebagai  buruh  di  sektor  SKT.  Adapun,  pekerja  di  sektor  SKT  didominasi  oleh
              perempuan sebagai buruh linting.

              Budidoyo memaparkan, kondisi IHT yang tengah terpuruk akibat pandemi dan kenaikan cukai
              tahun ini menyebabkan serapan tembakau dan cengkih menurun drastis. "Turunnya produksi
              dan  penjualan  rokok  ini,  turut  berdampak  buruk  pada  kesejahteraan  masyarakat  petani
              tembakau dan cengkih serta pekerja linting rokok," katanya.

              Sesuaikan dengan inflasi Penurunan produksi memicu pengurangan serapan tembakau sebesar
              50.000 ton dari 50.000 hektare lahan pertanian tembakau. Apalagi, sektor SKT menggunakan
              lebih banyak tembakau dan cengkih sebagai bahan baku dibandingkan rokok mesin. Jika SKT
              dibebani dengan kenaikan cukai, kemiskinan di daerah sentra industri tembakau pasti terjadi.

              Selain itu, pada segmen rokok mesin, AMTI menolak tegas kenaikan cukai eksesif. Budidoyo
              berharap kenaikan cukai pada rokok mesin disesuaikan dengan angka inflasi alias satu digit saja.

              Sudarto,  Ketua  Umum  Federasi  Serikat  Pekerja  Rokok  Tembakau  Makanan  Minuman  Serikat
              Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM) juga mendesak pemerintah untuk melindungi buruh atau
              pekerja di industri IHT dari kenaikan cukai tembakau. Apalagi, banyak buruh yang merupakan
              anggota FSP RTMM yang telah kehilangan pekerjaan akibat banyak pabrik rokok yang ditutup.

              "Buruh menjadi korban regulasi dan kebijakan yang tidak adil," ujarnya.

              Oleh sebab itu, FSP RTMM meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib para buruh rokok
              yang kebanyakan memiliki pendidikan rendah dan keterampilan yang terbatas itu.

              "Batalkan  rencana  kenaikan  cukai  hasil  tembakau  dan  HJE  pada  tahun  2021  karena  akan
              berdampak langsung pada pekerja industri hasil tembakau dan lindungi industri rokok kretek,"
              pungkasnya.

              Editor: Dikky Setiawan.

                Judul               Kecewa dengan Jokowi, Buruh Langsung Gugat UU Cipta Kerja Hari Ini
                Nama Media          suara.com
                Newstrend           Omnibus Law
                                                           471
   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476   477