Page 490 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 490

berlaku yaitu PP Nomor 78 tahun 2015, Peraturan Menteri (Permen) Kebutuhan Hidup Layak
              (KHL) Nomer 16, dan Permen UM 15 tahun 2018 yang isinya UM tahun 2021 besarannya KHL.
              Sebagai simulasi contoh KHL DKI yg dihitung menggunakan IHK (Indeks Harga Konsumen) untuk
              DKI sebesar 3,8 juta sedangkan UM DKI 2020 saat ini 4,2 juta. Karawang akan menjadi 3,4 juta
              dari 4,5 juta saat ini. Hal ini tentu akan menjadi pil yang sangat pahit, bila dinaikkan belum tentu
              pengusaha akan mampu," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani dalam konferensi pers
              di Jakarta, Senin (2/11).



              APINDO DUKUNG PENETAPAN UPAH MINIMUM SAMA SEPERTI 2020

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, penetapan Upah Minimum (UM) pada 2021 yang
              nilainya sama dengan 2020 sudah tepat dan sudah sesuai Rekomendasi dari Dewan Pengupahan
              Nasional. Hal tersebut mempertimbangkan kondisi ekonomi nasional saat ini yang merupakan
              imbas pandemi Covid-19.
              "Bagaimana jika kenaikan tersebut dengan kondisi normal? Yang akan berlaku yaitu PP Nomor
              78  tahun  2015,  Peraturan  Menteri  (Permen)  Kebutuhan  Hidup  Layak  (KHL)  Nomer  16,  dan
              Permen UM 15 tahun 2018 yang isinya UM tahun 2021 besarannya KHL. Sebagai simulasi contoh
              KHL DKI yg dihitung menggunakan IHK (Indeks Harga Konsumen) untuk DKI sebesar 3,8 juta
              sedangkan UM DKI 2020 saat ini 4,2 juta. Karawang akan menjadi 3,4 juta dari 4,5 juta saat ini.
              Hal ini tentu akan menjadi pil yang sangat pahit, bila dinaikkan belum tentu pengusaha akan
              mampu," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin
              (2/11).

              Sehubungan dengan adanya sejumlah Kepala Daerah yang menetapkan UM 2021 tidak sesuai
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/11/HK.04/2020 Tentang Penetapan Upah
              Minimum Tahun 2021 pada Covid-19, Apindo menilai kondisi saat ini seharusnya seluruh elemen
              mengedepankan rasa terhadap krisis terjadi. Dengan begitu, segala tindakan dan keputusan
              yang  diambil  seharusnya  diajarkan  untuk  menangani  dan  menyelesaikan  krisis  bukan  malah
              memperparah kondisi terjadi.

              Apindo mengungkapkan kekecewaan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta,
              DKI Jakarta, dan Sulawesi selatan serta beberapa kepala daerah lain yang menetapkan UM tidak
              sesuai  SE  Menaker tersebut.  Penetapan yang tidak  sesuai  SE  Menaker seharusnya  mengacu
              kepada PP 78/2015, yaitu mendasarkan kepada peninjauan KHL.

              "Bukan malah mengambil diskresi tersendiri yang tidak mendasar," ujar Hariyadi.

              Berdasarkan data analisis dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha yang dilakukan oleh Badan
              Pusat  Statistik  (BPS),  didapati  hampir  seluruh  sektor  mengalami penurunan  pendapatan  dan
              kesulitan terkait pembayaran upah sekitar 53,17 persen Usaha Menengah dan Besar dan 62,21
              persen Usaha Mikro dan Kecil menghadapi kendala keuangan terkait pegawai dan operasional.

              Penetapan UM yang tidak sesuai SE, kata Hariyadi, dapat dipastikan akan semakin mempersulit
              dunia  usaha  yang  pada  ujungnya  akan  menyebabkan  gelombang  PHK  besar-besaran  dalam
              kondisi krisis. Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan jika Asosiasi pengusaha pada dasarnya sulit
              menerima SE Menaker tersebut, karena dalam kondisi memburuknya situasi ekonomi seperti ini
              seharusnya UM diturunkan sehingga kelangsungan bekerja pekerja atau buruh dapat terjaga.
              "Dengan  berbagai  proses  dialog  dan  diskusi  kami  berusaha  dapat  memahami  keputusan
              pemerintah. Sehingga Pemerintah Pusat menetetapkan UM 2021 sama dengan UM 2020," jelas
              Hariyadi.



                                                           489
   485   486   487   488   489   490   491   492   493   494   495