Page 500 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 500

neutral - Ida Bagus Ngurah Arda (Kepala Disnaker) Kita kan ada dewan pengupahan, kita sudah
              sepakati dan lahirnya itu (UMP tidak naik). Waktu rapat justru pihak serikat buruh legowo dan
              tahu apa yang terjadi di lapangan, yang penting usaha bisa bertahan

              neutral - Harianto Butar (Kadis Tenaga Kerja Sumut) Kemarin di Surat Edaran itu bahwa UMP di
              provinsi-provinsi ini agar sama dengan tahun yang lewat mengingat pertumbuhan ekonomi kita
              minus

              neutral - Harianto Butar (Kadis Tenaga Kerja Sumut) Aturannya kan tanggal 1 November, namun
              karena hari Minggu, maka pagi tadi diteken



              Ringkasan

              Pemerintah pusat melalui Kemenaker memutuskan tidak menaikkan atau upah minimum tahun
              2021. Penyebabnya, karena kondisi perekonomian dan perusahaan lesu akibat pandemi COVID-
              19. Meski pemerintah pusat memutuskan tidak menaikkan UMP 2021 nyatanya sejumlah daerah
              mempunyai kebijakan berbeda tekait UMP. Ada daerah yang mengikuti kebijakan itu, tapi ada
              juga yang menaikkan UMP.



              LANGKAH SEJUMLAH DAERAH TERKAIT UMP 2021

              Pemerintah pusat melalui Kemenaker memutuskan tidak menaikkan atau upah minimum tahun
              2021. Penyebabnya, karena kondisi perekonomian dan perusahaan lesu akibat pandemi COVID-
              19. Meski pemerintah pusat memutuskan tidak menaikkan UMP 2021 nyatanya sejumlah daerah
              mempunyai kebijakan berbeda tekait UMP. Ada daerah yang mengikuti kebijakan itu, tapi ada
              juga yang menaikkan UMP.

              Misalnya seperti DKI Jakarta memutuskan menaikkan UMP 2021 menjadi Rp 4,4 juta. Gubernur
              DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta
              khusus untuk sektor yang tak terdampak corona. Kenaikan ditetapkan sebesar 3,27 persen atau
              naik menjadi Rp 4,4 juta.

              Anies  menjelaskan,  kebijakan  ini  mengakomodir  baik  pelaku  usaha  dan  pekerja.  Dia  menilai
              kenaikan  3,27  persen  atau  Rp  4,4  juta  bagi  usaha  yang  masih  mencatat  laba  harus  tetap
              dilakukan untuk keadilan para pekerja.

              "Dengan kebijakan UMP asimetris ini kita mengakomodir keduanya. Bagi yang tumbuh maka
              pekerjanya ikut merasakan manfaat. Bagi yang mengalami kontraksi maka beban itu ditanggung
              bersama," kata Anies.

              Sementara  penetapan  untuk  tak  naik  atau  mengacu  UMP  2020  pada  sektor  usaha  yang
              terdampak pandemi virus corona juga mengakomodir pelaku usaha. Dengan begitu, usaha bisa
              terus berjalan dan para pekerja juga tak akan terdampak PHK karena operasional usaha masih
              berjalan.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Andri Yansyah menjelaskan, kenaikan
              UMP DKI hanya bagi sektor yang masih bisa mencatat untung selama pandemi atau bahkan
              meningkat.

              Misalnya  sektor  otomotif,  kesehatan,  dan  telekomunikasi  yang  cenderung  meningkat  selama
              pandemi  corona.  Sektor-sektor  ini  wajib  menaikkan  UMP  para  pekerjanya  sesuai  dengan
              penetapan yang dilakukan.


                                                           499
   495   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505