Page 502 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 502

Emil menyebut 500 perusahaan di Jabar didominasi sektor manufaktur. Sehingga ia meminta
              jangan membandingkan Jabar dengan provinsi lain terkait kebijakan UMP.
              "Ada  2000-an  perusahaan  yang  terdampak.  500  di  antaranya  mem-PHK.  Jabar  itu  sektor
              manufaktur terbesar di Indonesia. 60 persen manufaktur di Jabar," kata Emil.

              "Itulah mengapa UMP Jabar tidak dinaikkan mengikuti Surat Edaran dari Kemenaker. Jangan
              dibandingkan dengan provinsi lain yang industrinya sedikit," lanjut dia.

              Emil menambahkan, jika UMP naik, ia khawatir akan lebih banyak pekerja yang terkena PHK.
              Maka dari itu, dia meminta pengertian dari para karyawan hingga buruh.

              "Kami khawatir sudah 500 perusahaan yang mem-PHK, kalau dinaikkan akan PHK lagi, yang
              dirugikan buruh lagi. Tak ada sedikit niat pemerintah untuk menyengsarakan masyarakatnya. Ini
              mencegah kemudharatan karena jumlah yang di-PHK sudah lebih dari 500 perusahaan," jelas
              Emil.

              Sama seperti Jawa Barat, Bali juga memutuskan tidak menaikkan UMP 2021. Dengan begitu,
              UMP Bali tetap Rp 2.494.000.

              Kepala Disnaker dan ESDM Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, mengatakan UMP Bali tahun 2021 itu
              berlaku per 1 Januari 2021 mendatang.

              "UMP Provinsi telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur tertanggal 27 Oktober dan
              mulai berlaku 1 Januari 2021 bahwa besarannya berdasarkan rapat dewan pengupahan provinsi
              besarannya tetap seperti UMP tahun 2020 Rp 2.494.000, sesuai saran Menaker," kata Arda.

              Arda  memastikan  mereka  telah  mendengar  pendapat  dari  serikat  buruh  hingga  pengusaha
              sebelum memutuskan tidak menaikkan UMP. Dari hasil rapat, mereka sepakat dengan Menaker
              Ida Fauziyah tidak menaikkan UMP.

              "Kita kan ada dewan pengupahan, kita sudah sepakati dan lahirnya itu (UMP tidak naik). Waktu
              rapat justru pihak serikat buruh legowo dan tahu apa yang terjadi di lapangan, yang penting
              usaha bisa bertahan," tutup dia.

              UMP Sumatera Utara pada 2021 tidak mengalami perubahan atau tidak naik yakni tetap Rp
              2.499.500. Keputusan itu diambil mengikuti surat edaran Menteri Tenaga Kerja yang menyebut
              pertumbuhan ekonomi Indonesia minus.

              "Kemarin di Surat Edaran itu bahwa UMP di provinsi-provinsi ini agar sama dengan tahun yang
              lewat mengingat pertumbuhan ekonomi kita minus,"ujar Kadis Tenaga Kerja Sumut, Harianto
              Butar-butar.

              Surat Edaran itu sudah diterima Pemprov Sumut pada Selasa (26/10) lalu. Selanjutnya pada
              Rabu (27/10,) digelar rapat bersama Pemprov Sumut dan Dewan Pengupahan yang terdiri dari
              organisasi serikat pekerja dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut.
              Penetapan UMP juga sudah ditandatangani Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.


              "Aturannya kan tanggal 1 November, namun karena hari Minggu, maka pagi tadi diteken," ucap
              Harianto.

              Terkait  tidak  ada  peningkatan  UMP  pada  tahun  2021,  Harianto  berharap  para  pekerja  bisa
              memahaminya, sebab situasi ekonomi saat ini sedang lesu akibat pandemi corona.




                                                           501
   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506   507