Page 503 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 503
Judul Ganjar Tepis Isu Naikkan UMP 2021 Demi Pilpres 2024
Nama Media detik.com
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5239065/ganjar-tepis-isu-naikkan-ump-
2021-demi-pilpres-2024
Jurnalis Danu Damarjati
Tanggal 2020-11-03 07:33:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) Saya menaikkan dengan pertimbangan PP
(Peraturan Pemerintah) dan setelah mendengar dari para pihak buruh, Apindo, dan dewan
pengupahan
positive - Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) Tidak ada juga urusan dengan politik
kontestasi yang lain. Saya harus menjaga hubungan industrial yang harmonis, agar dunia usaha
tetap maju
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)) Rasanya
tidak (terkait) pilkada, tapi mau pilpres 2024. Seingat saya nama-nama ini adalah yang muncul
di polling-polling yang akan berkompetisi di 2024, tapi tidak tahu lah saya tidak bisa menjawab
itu. Tapi yang jelas ini kurang memperhatikan
Ringkasan
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah telah memutuskan, upah minimum pada 2021 tidak
mengalami kenaikan. Artinya, upah minimum pada 2021 akan sama dengan upah minimum yang
berlaku tahun ini alias tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Namun keputusan Ida
Fauziyah tersebut tak serta merta diikuti oleh sejumlah kepala daerah di Tanah Air. Setidaknya,
ada lima kepala daerah, termasuk Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang berbeda sikap
dengan Menaker soal UMP. Mereka tetap menaikkan UMP di wilayah masing-masing, walau
kenaikannya masih di bawah 6 persen.
GANJAR TEPIS ISU NAIKKAN UMP 2021 DEMI PILPRES 2024
Sejumlah gubernur menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2021 meski bertentangan
dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Sikap para gubernur ini dinilai
bertujuan untuk kejayaan di kompetisi Pilpres 2024 kelak. Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo membantah anggapan itu.
502